Jumat 04 Jan 2013 19:35 WIB

Goresan Catatan Hidup (puisi)

Ilustrasi
Foto: secret-2-success.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,Penguasa langit menyebarmembuka kaca lensa harap

Kulit yang tengah mengendur mulai merajut satu persatu benang

Kusut tanpa jarum beruntai

Jari jemari mu yang lemah sigap mencari puingpuing kehidupan

Pijakkan kaki yang hampir melayang mengarungialiran jalan 

Terhenti oleh tapakan kesempatan

Matanya menatap keatas melihat gunung berbau

Satu persatu puing dan robot kaleng serta alunanplastik

Diculiknya dalam karung pada beban pundak

Berat yang diasa mengeliat buatnya bersila sejenak

Sunyi sepi menggelora bagai arungan deras mengalirtanpa henti

Itulah hidup............

Tak lama ia bangkit, bertahan dalam perih

Selembar demi selembar telahnya laluiTak banyak senyum dalam dalam catatannya

Namun ketabahan dan rasa syukurnya mengalahkankehancuran

Berdiri kokoh mencari keridhoan

Satu dua butir nasi yang ia suapkan pada keluarga

Hanyanya sendiri yang kini menikmati

Kematian kefanaan kemiskinan dan keserakahan

Buatnya sendiri.........

Disaat koruptor sibuk memperkaya diri

Orang lemah sepertinya hanya termenung di tepi kolong langit

Tak ada benaknya menuntut

Hanya berharap bertemu mentari esok dan tetapbertahan

Hidup memang berat tapi inilah yang harus dijalani dengan keikhlasan

Untuk bahagia dunia akhirat

Penulis: Arie Restu Nurhidayani (Universitas Islam 45 Bekasi)

sumber : Unisma
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement