Selasa 06 Nov 2012 20:32 WIB

Guru Madrasah Keluhkan Ujian Profesional Guru

Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.
Foto: Antara/Rahmad
Prestasi siswa madrasah kini tak kalah dengan siswa umum.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemandangan yang tak biasa, puluhan kendaraan bermotor padati kampus UIN Bandung. Plat nomor luar kota Bandung mendominasi parkiran dadakan.

Tepatnya Ahad (4/11) lalu, Kampus UIN dipadati oleh ratusan guru Madrasah Ibtidaiyah dari berbagai kota untuk mengikuti ujian peningkatan profesionalisme guru. Ujian yang bertujuan meningkatkan profesionalisme guru ini mengharuskan para guru berbondong-bondong menyambangi kampus yang ditentukan. “ Materi yang ditanyakan berkaitan dengan apa yang sehari-hari diajarkan kepada anak, jadi ya sudah biasa” ujar Nurleli (27) yang ditemui saat beristirahat di Masjid Iqomah selepas ujian.

Menurut penuturannya ujian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah tes tulis dan yang kedua adalah wawancara berkaitan dengan BTQ (baca, tulis Quran).

Lain lagi dengan Saniyah (37) Guru Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum, Cirebon. Ia  menuturkan suasana ujian yang telah berlangsung tidak efektif. Hal itu dikarenakan dengan teknis pengujian secara serentak, empat guru diuji oleh satu orang penguji.

Dan banyaknya guru yang berasal dari luar kota, yang harus menempuh perjalanan panjang  menyebabkan mereka tidak konsentrasi ketika ujian karena kelelahan. Sebagai contoh seorang Ibu paruh baya asal Lampung terlihat mengantuk ketika ujian berlangsung.

penulis: Desti Puspaningrum (Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Komunikasi UIN SGD Bandung)

sumber : UIN SGD
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement