Sabtu 12 Apr 2014 08:00 WIB

Jalan Tol Solusi Peningkatan Layanan Lalu Lintas.

Pembangunan jalan tol lintas Sumatra.
Foto: IST
Pembangunan jalan tol lintas Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dalam meningkatkan kepuasan pengguna Jalan tol, PT Jasa Marga selaku opertator jalan tol terus berupaya melakukan peningkatan kualitas pelayanannya. Definisi dari pelayanan lalu lintas itu sendiri adalah memberikan bantuan atau penanganan gangguan dan kecelakaan di wilayah Jalan tol serta memberikan informasi yang berkaitan dengan lalu lintas di jalan tol.

Adapun pelayanan lalu lintas yang diberikan Jasa Marga antara lain, pengaturan dan pengamanan lalu lintas, penanganan kendaraan mogok, penanganan kecelakaan, penanganan gangguan perjalanan lainnya.  Berbagai fasilitas pun disediakan Jasa Marga. Diantaranya pengadaan 95 unit kendaraan Derek standard, 54 unit kendaraan layanan jalan tol, 25 unit ambulans, 2 unit kendaraan Derek multi guna atau komo, 13 unit kendaraan rescue, 57 unit patrol jalan raya dan 314 unit CCTV yang tersebar diberbagai jalur jalan tol.

Namun, upaya tersebut belum dirasa memberikan hasil yang signifikan dalam upaya kenyamanan dan keselamatan dalam berlalu-lintas. Pasalnya peningkatan volume kendaraan terus terjadi setiap tahunnya. Di tahun 2012 jumlah kendaraan mencapai 3,21 juta kendaraan per hari meningkat menjadi 3,36 juta kendaraan per hari. Pertumbuhana ini tidak diimbangi dengan penamabahan ruas jalan raya.

Sebagai ilustrasi, total panjang jalan 560 kilometer dengan panjang rata-rata kendaraan empat meter, maka jalan tol mampu menampung 140 ribu kendaraan. Padahal dalam sehari satu ruas jalan tol dilewati sebanyak 336 ribu kendaraan atau 10 persen lebih banyak dari jumlah seharusnya. Akibatnya sebanyak 100 ribu kendaraan tidak tertampung di jalan tol. Dan jika dipaksakan yang terjadi adalah kemacetan.

Dari hal tersebut jelas pemuasan kenyamanan berlalu-lintas di jalan tol tidak tercapai. Dampak lain dari menumpuknya kendaraan di jalan tol adalah kemungkinan terjadinya kecelakaan. Catatan kecelakaan di jalan tol sendiri di tahun 2012 terjadi sebanyak 1.782 kasus kecelakaan. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi 1.701 kasus, turun 4,55 persen kasus.

Angka kecelakaan ini tentu butuh perhatian khusus. Dibutuhkan perhatian khusus terhadap factor-faktor yang memungkinkan terjadinya kecelakaan, diantaranya manusia, kendaraan dan lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, Jasa Marga melakukan pendekatan 3E dan 1C yang terdiri dari engineering, education, enforcement dan customer services.

Engineering dilakukan melalui inspeksi kondisi jalan, pemeliharaan fasilitas jalan (rambu-rambu, CCTV, dan lainnya) serta pemeliharaan tanaman disekitar jalan tol sebagai upaya mengurangi silau pada malam hari. Education dilakukan dengan menyasar para pengguna jalan tol.

Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan para pengguna jalan tol terkait tertib berlalu lintas dengan menggunakan media massa. Seperti pemasangan spanduk, papan informasi, spot TV yang berisikan tata cara berkendaraan di jalan tol. Dan enforcement dijalankan dengan  dibuatnya peraturan pengaturan lalu lintas dan keamanan yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara hokum.

Upaya-upaya ini tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab Jasa Marga. Dibutuhkan upaya-upaya aktif semua warga lalu lintas dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan berlalu-lintas di jalan tol. Dengan demikian kenyamanan dan keamanan berlalu-lintas di jalan tol dapat diwujudkan dan bukan hanya sebuah angan belaka.

Penulis: Zulfa Maharani Rahmawati – Universitas Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement