Sabtu 12 Apr 2014 06:00 WIB

Jalan berlubang tanggung jawab siapa?

Jalan Berlubang/Ilustrasi
Foto: beritabatavia.com
Jalan Berlubang/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Pertanyaan itu kerap muncul dibenak para pengguna jalan di Indonesia. Tidak hanya masyarakat perkotaan seperti Jakarta, masyarakat di daerah pun yang  tinggal di kawasan pedesaan selalu mengeluhkan dan mempertanyakan hal serupa .

Jalan merupakan barang publik yang menjadi hajat hidup orang banyak. Jalan menjadi salah satu infrastruktur paling vital bagi masyarakat. Namun, tingkat kebutuhan infrastruktur jalan meningkat tidak dibarengi dengan kualitas jalan yang justru terkesan semakin memburuk.

Jalan-jalan berlubang dan mengenaskan menjadi pemandangan lazim di negeri ini. Ibarat pepatah, tak ada jalan yang tak berlubang, bukan hanya laut yang bergelombang jalan pun bergelombang.

Seolah tak ada habisnya, setiap tahun menjelang hari raya atau libur panjang akhir tahun selalu ada saja proyek tambal sulam ataupun pelebaran jaringan jalan di dalam negeri. Global Competitiveness Report tahun 2010-2011 bahkan menempatkan infrasturktur Indonesia diperingkat 82 dari 139 negara.

Lemahnya manajemen infrastruktur ditambah dengan kerusakan infrastruktur yang ada pantas saja menampatkan Indonesia diposisi ini.  Permasalahan jalan sendiri tidak lepas dari tiga isu utama.

Yakni, penganggaran dan perencanaan jalan, pelaksanaan pembangunan serta mekanisme kewenangan pengelolaan jalan. Keseluruhan aspek tersebut dialami oleh negeri ini yang berujung pada kerusakan diberbagai tempat.

Parahnya, hal ini justru sudah terjadi selama bertahun-tahun tanpa solusi yang tepat. Sistem perencanaan sektoral yang merujuk pada kewenangan masing-masing kementrian atau lembaga seringkali sulit disinkronisasi. Padahal, semestinya BAPPENAS telah diberikan otoritas untuk melakukan sinkronisasi vertikal maupun horizontal terhadap seluruh sistem perencanaan baik di pusat maupun daerah.

Diatas semua itu, publik tentu menginginkan perbaikan kualitas infrasturktur yang dijanjikan pemerintah. Tentu ini semua demi kebaikan Indonesia ke depan.

Penulis: Muhammad Deri Laksamana Putra – Mahasiswa FISIP Universitas Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement