Selasa 12 Feb 2013 11:42 WIB

Sahabat Pulau, Bukti Cinta Indonesia

Panitia KOMPek bersama Pembicara, Mantan Wakil Mentri Pendidikan, Fasli Jalil
Foto: feui
Panitia KOMPek bersama Pembicara, Mantan Wakil Mentri Pendidikan, Fasli Jalil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Salah satu komunitas berbasis NGO, Sahabat Pulau, berhasil mengadakan kegiatan “Youth Volunteer Camp-Sahabat Pulau” pada 24-25 Januari Lalu. Sahabat Pulau menganggap kegiatan ini penting demi menumbuhkan semangat dan komitmen yang tinggi bagi para volunteer. Menjadi volunteer adalah sebuah pengabdian.

Kegiatan yang bertajuk “Making Indonesia Better” ini berlangsung di Graha Anugerah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sukarelawan yang hadir juga bukan hanya dari Jakarta dan Bandung. Ada juga sukarelawan dari Lampung dan Sumatera. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan pemahaman bagi sejumlah peserta mengenai makna volunteer itu sendiri.

Kegiatan ini juga diisi dengan para pembicara yang luar biasa. Ada Fasil Jalil, Kang Harry Firmansyah, Vera Ersi Psikologi Terapan UI, dan Deva Direktur Corporate Affair Intel Inside. Dari jajaran penasehat Sahabat Laut juga ada Adit, Rita dan Kolonel Adi Suyoso. Juga Karim Wirasaputra yang sekarang bekerja di Kedutaan Amerika dan Ni Luh Reni, pengusaha tas dari bahan tenun Svharya.

Mantan Wakil Menteri Pendidikan RI, Jalil, menyatakan dukungannya terhadap komunitas ini. Dalam kesempatan ini juga Jalil menyampaikan materi tentang Basic Education for Civil Society. Menurutnya komunitas ini sebagai cara untuk membatu pemerintah dalam menangani persentase rendahnya pendidikan di Indonesia. Sedangkan Kang Harry lebih banyak memberikan motivasi kepada para peserta. Yang menarik, karena para peserta ini merupakan mahasiswa, Karim banyak memberikan kiat untuk mendapatkan beasiswa USA.

Komunitas Sahabat Laut sendiri adalah komunitas yang bekerja untuk menciptkan aksi proyek berorientasi berkelanjtan untuk membantu menangani masalah pendidikan Indonesia. Mereka membatu dan memotivasi anak-anak kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan formal dasar.  Hendriyadi, Pendiri Sahabat Laut percaya dengan mendidik anak adalah investasi terbaik yang bisa membantu suatu negara menjadi lebih baik.

Karena Indonesia adalah negara kepulauan, para pemuda ini berniat untuk memajukan pendidikan anak-anak di pesisir dan daerah terpencil. Melalui program Rubah (Rumah Baca Harapan) dan One Youth One Child ini diharapkan dapat membantu adik panda (Harapan Anak Indonesia) menjadi lebih termotivasi dan lebih baik nantinya. Sahabat pulau juga adalah komunitas yang memberikan uang tunjangan $50 kepada 4 adik-adik panda yang kurang mampu kerjasama NGO dari Hawaii. Sahabat Pulau sendiri di bantu oleh Alumni Canada World Youth, IELSP, Kapal Pemuda Nusantara, Forum Indonesia Muda serta bekerja sama dengan CSR CIMB Niaga serta US Embassy.

Kegiatan Youth Volunteer Camp 2013 “We Make Indonesia Better” ini pun ditutup dengan menyanyikan lagu mars Sahabat pulau serta pemutaran video dokumentar kegiatan Sahabat Pulau.

Penulis: Anita Atmawijaya M – LSPR

sumber : London School
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement