Jumat 25 May 2012 17:04 WIB

Harkitnas, tak Sekadar Rutinitas

Peduli Pendidikan Anak-anak tak mampu
Foto: Sutri Jaya
Peduli Pendidikan Anak-anak tak mampu

REPUBLIKA.CO.ID, 20 Mei, hari kebangkitan nasional bukan hanya sekedar  menjadi rutinitas yang sering kita lakukan pada setiap tahunnya. Seharusnya momentum hari kebangkitan nasional dijadikan inspirasi bagi pemerintah untuk memajukan bangsa khususnya dalam bidang  pendidikan.

Pemerintah harus benar-benar serius ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan beradab, pemerintah harus menjadikan pendidikan sebagai kebijakan yang bersifat menyeluruh, tidak diskriminatif, dan harus dapat dinikmati oleh setiap warga negara Indonesia. Tidak adalagi ketika jam sekolah ada anak-anak yang berdagang, mengamen dan mengemis di jalanan.

Secara perhitungan pemerintah, pemerintah boleh saja mengklaim angka pertumbuhan ekonomi tinggi, pengangguran berkurang, rupiah menguat, dan sejumlah klaim lainnya. Namun, lihatlah realita ditengah-tengah masyarakat. Kemiskinan dimana-mana, anak jalanan dimana-mana, banyak rakyat yang hidup tak layak, jangankan untuk biaya pendidikan untuk makan saja susah.

Pendidikan pun semakin mahal sekaligus tidak bermutu dan tidak menjamin seseorang mendapatkan pekerjaan apalagi gaji yang layak. Tak cukup hanya dengan memulai program wajib belajar 12 tahun, tetapi juga harus dapat menekan biaya kuliah di perguruan tinggi yang sampai sekarang belum bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Indonesia bisa kulliah masih menjadi mimpi untuk anak orang miskin. Pemerintah harus lebih care and aware lagi terhadap pendidikan bangsa

Bukan hanya sekedar Mata Mendengar,Kuping Berbicara,Mulut Melihat, yang terpenting Action yg disertai HATI NURANI..!!

Oleh Sutri Jaya (Mahasiswa LP3I)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement