REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Apa yang Anda dengar ketika mendengar kata jalan tol? Kemungkinan besar jawabannya adalah jalan bebas hambatan. Tapi benarkah jalan tol adalah benar jalan bebas hambatan?

Secara harfiah, jalan bebas hambatan diartikan sebagai jalan yang memungkinkan penggunanya melintas lancar tanpa hambatan, tidak macet. Tapi tidak selalu jalan tol seperti itu. Tak jarang pengguna tetap terjebak kemacetan di jalan tol.

Volume kendaraan yang tinggi, kerusakan jalan dan perbaikan jalan seringkali menjadi penyebab kemacetan. Hingga akhirnya perjalanan terhambat dan waktu terbuang percuma. Lantas apakah jawaban pertanyaan di atas masih sama?

Jalan tol berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004 adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan. Penggunanya dikenakan sejumlah tarif tertentu untuk menikmati jalan tol. Dari definisi ini tidak sama sekali disebutkan tentang jalan bebas hambatan. Yang membedakan hanya pengenaan tarif tol.

Konsep tol adalah konsep pendanaan infrastruktur jalan dengan sedikit mungkin membebani anggaran negara. Berbeda dengan jalan bukan tol yang dibiayai oleh APBN maupun APBD dan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap jalan tersebut, jalan tol dibiayai sebagian atau seluruhnya oleh pengguna jalan. Tarif tol inilah yang menuntut pelayanan jalan tol lebih baik dari jalan bukan tol.

Jalan tol dibangun agar penggunanya merasa pantas untuk membayar. Karena itu, jalan tol didesain agar memungkinkan penghematan waktu penggunanya. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan jalan tol sering disamakan dengan jalan bebas hambatan, meski tidak selalu bebas hambatan.

Penulis: Nadine Pricilia – Mahasiswa Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB) 2011

Ikuti Whatsapp Channel Republika