Jumat 11 Apr 2014 05:00 WIB

Jalan Tol Bukan Arena Balapan

Pemberlakuan kontraflow, akibat ruas jalan yang amblas di jalan tol Cipularang, Ahad (26/1). (Republika/Yogi Ardhi)
Pemberlakuan kontraflow, akibat ruas jalan yang amblas di jalan tol Cipularang, Ahad (26/1). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Sejatinya jalan tol dibangun dengan tujuan memberikan akses cepat dan muda bagi pengguna kendaraan roda empat atau lebih. Hal ini dilakukan guna mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di jalan non tol yang semakin panjang. Namun ada saja pengguna yang memanfaatkan jalan tol untuk kepentingan lain.

Beberapa orang menggunakan jalan tol untuk hal-hal negatif. Misalnya memanfaatkan jalan tol untuk melakukan balapan liar. Biasanya kaum muda yang menjadikan jalan tol sebagai arena balap layaknya film 'Fast and Furious' yang dibintangi Vin Diesel. Akibatnya, jalan tol tidak memiliki fungsi sebagaimana mestinya.

Jalan tol membuat pengemudi seperti merasa diatas angin karena terbebas dari hambatan macetnya arus lalu lintas. Meski rambu-rambu terpasang dengan sangat jelas, hal itu tidak serta merta berpengaruh terhadap pengemudi.

Setiap mobil dapat melaju dengan kecepatan penuh tanpa memperdulikan aspek keselamatan diri pribadi dan pengguna jalan tol lainnya. Dan tak jarang hal ini menyebabkan terjadinya kecelakaan yang sering merenggut nyawa para pengemudi.

Karena itu, perlu kesadaran dari dalam diri sendiri tentang pentingnya keselamatan berkendara dari para pengemudi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat berkendara. Khususnya saat berkendara di jalan tol. Jika kesadaran tidak terbentuk dari diri sendiri, maka sewaktu-waktu kita mungkin saja dapat membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Jadi sudahkah Anda menjadi pengemudi yang santun?

Penulis: Jovian  Gunawan Djaya – Mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement