Kamis 10 Apr 2014 00:00 WIB

Kapan Indonesia Punya Tol Dalam Laut ?

Gotthard Tunnel
Foto: Reuters
Gotthard Tunnel

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kenalkan, nama saya Hizkia Mulyar. Saat ini sangat tengah menempuh pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus) jurusan Teknik Industri. Kamis (20/3) lalu saya mengikuti seminar yang digelar Jasa Marga bersama Binus dengan tema “Mengenal Industri Jalan Tol”. Narasumber yang hadir adalah direksi Jasa Marga, Reynaldi dan dosen Teknik Sipil Binus, Irvan.

Saya sangat terinspiratif dari paparan yang disampaikan Reynaldi tentang Indonesia yang diperkirakan akan menduduki peringkat ke-7 ekonomi tertinggi dunia pada tahun 2030 berdasarkan data survey analisis Mckenzie. Dengan jumlah penduduk ekonomi menengah ke atas sebanyak 150 juta orang dan perkiraan pendapatan perkapita mencapai 15.000 dolar AS ditahun 2025.

Reynaldi juga menyatakan sebenarnya potensi bisnis di Indonesia sangat tinggi sehingga menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. Masyarakat Indonesia khususnya generasi muda memiliki peranan penting dalam hal ini. Tentu demi mewujudkan semua ramalan tersebut. Jangan sampai justru pihak asing yang mengambil kesempatan ini terkait adanya AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang berlaku mulai 2015 mendatang. 

Dari sini saya berfikir, mungkinkah Jasa Marga mewakili Indonesia mampu membuat jalan tol di dalam laut yang dapat menghubungkan pulau-pulau di Indonesia seperti yang ada di Inggris-Perancis (Channel Tunel), Jepang (Seikan Tunnel) dan Cina (China Tunnel). Kita tahu infrasturktur jalan tol merupakan salah satu hal yang penting dalam roda perekonomian. Dan Jasa Marga sebagai investor yang bergerak dibidang ini.

1. Terowongan Channel (Channel Tunnel) 

Terowongan Channel (Channel Tunnel) yang  resmi dibuka pada 6 mei 1994. Channel Tunnel, sering disebut dengan Chunnel, merupakan terowongan rel kereta api bawah tanah yang ada di bawah Selat Inggris. Chunnel menghubungkan Folkestone di Inggris dengan Coquellas di Perancis yang sekarang telah menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia modern.

Beradab-abada sebelumnya, menyebrangi Selat Inggris menggunakan kapal dianggap sebagai tugas yang menyedihkan. Cuaca bisa berubah setiap saat dan air berombak bisa membuat wisatawan mabuk laut.

Kondisi ini berlanjut hingga pada tahun 1802 dibangun rancangan pembuatan rute alternatif menyebrang Selat Inggris. Dan siapa sangka mega proyek ini mendapat predikat sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia modern yang menghabiskan dana lebih dari 20 miliar dolar AS.

2. Seikan Tunnel

Seikan Tunnel merupakan terowongna terpanjang yang dapat digunakan untuk keperluan transportasi manusia di dunia saat ini. Seikan Tunnel mulai dibuka pada 13 Maret 1988 setelah menghabiskan waktu sekitar 17 tahun. Pembangunannya menelan dana sebesar 538,4 miliar yen atau sekitar 3,6 miliar dolar AS.

Seikan Tunnel merupakan terowongan yang melintasi Selat Tsugaru serta menghubungkan dua pulau di Jepang, yakni pulau Honshu dan Pulau Hokkaido. Keunikan dari terowongan ini adalah letaknya yang sepanjang 23,3 kilometer (14,5 mil) berada di bawah dasar laut.

3. China akan membuat Terowongan Bawah laut Terpanjang Sejagat.

Tak mau ketinggalan, Cina juga berencana membangun terowongan bawah laut terbesar di dunia dalam sebuah proyek bernilai 36 miliar dolar AS atau sekitar Rp 420 triliun. Pembangunan terowongan bawah laut ini demi memangkas jarak antara dua kota pelabuhan di wilayah utara yang rawan gempa.

Nantinya, mobil akan diangkut kereta yang melesat dengan kecepatan 220 kilometer per jam di dalam terowongan sepanjang 123 kilometer yang menghubungkan kota Dalian, provinsi Liaoning dan kota Yantai, provinsi Shandong.

"Terowongan bawah laut ini diharapkan selesai dibangun pada masa pembangunan lima tahun ke-13 (2016-2020)," kata Wang Menshu, pakar terowongan dan jaringan kereta api dari Akademi Teknologi China.

"Biaya proyek ini diperkirakan sekitar 36 miliar dollar AS dan terowongan ini nantinya akan menjadi yang terpanjang di dunia," tambah Wang yang sudah mengerjakan proyek ini sejak 2012.

Sebuah cetak biru rencana ambisius ini diharapkan sudah berada di meja Dewan Negara pada April mendatang. Demikian harian China Daily.

Kepada harian itu, Wang mengatakan, dengan adanya terowongan itu waktu perjalanan terpangkas hingga 40 menit. Terowongan itu akan dibangun sepanjang pesisir barat Yantai, sebelum menuju ke laut lepas di Laut Bohai.

Panjang terowongan ini akan melampaui panjang gabungan antara terowongan Senkai yang menghubungkan pulau Honshu dan Hokkaido di Jepang dan terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Perancis.

Terowongan ini akan memangkas secara drastis waktu tempuh antara Dalian dan Yantai, yang saat ini terpisah jarak sejauh 1.440 kilometer atau delapan jam menggunakan kapal feri.

Kota Dalian dan Yantai, Cina yang terpisah jarak sejauh 1.400-an kilometer akan terhubung setelah terowongan bawah laut selesai dibangun.

Lalu sanggupkah Indonesia seperti mereka?

Penulis: Hizkia Mulyar – Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Nusantara (Binus)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement