Sabtu 31 Dec 2022 16:11 WIB

Sekjen Rekat: Indonesia Punya Modal Kuat Hadapi Ketidakpastian 2023

Heikal minta pemerintah menyikapi usulan penundaan Pemilu 2024 agar tak gaduh.

Sekjen Rekat Indonesia Heikal Safar bersama Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.
Foto: Istimewa
Sekjen Rekat Indonesia Heikal Safar bersama Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Rekonsiliasi Masyarakat Indonesia (Sekjen Rekat Indonesia), Heikal Safar menyampaikan pernyataan refleksi menjelang pergantian Tahun Baru 2023. Dia mengatakan, banyak orang di dunia tanpa menyadari telah menjadi korban perubahan globalisasi, termasuk bangsa Indonesia.

Menurut dia, di dunia yang fana ini tidak ada yang tetap. Dia menegaskan, yang tetap adalah perubahan. Karena itu, seharusnya setiap manusia harus selalu mengingat pemilik dan pengendali perubahan adalah Allah Swt.

"Seperti halnya bagaimana kita melakukan suatu perubahan akan tetapi kita melakukan sesuatu perihal yang sama yakni kesalahan yang sama, dan terus menerus mengambil pelajaran atas masalah yang sama. Kita mengharapkan adanya perubahan dan hasil yang berbeda," ujarnya kepada media di Jakarta, Sabtu (31/12/2022).

Baca: Heikal Ingatkan Menag Jaga Sikap dan Tutur Kata

Heikal menuturkan, bangsa yang hebat adalah bangsa yang ke depannya dapat menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan, ruang, dan waktu. Dia merujuk, bangsa-bangsa di seluruh dunia, termasuk Indonesia Indonesia tidak bisa lepas dari arus pengaruh perubahan.

Mewakili Rekat Indonesia, Heikal menegaskan, bangsa Indonesia tercinta memiliki modal dasar yang kuat untuk merespons tantangan ke depan. Apalagi, ada beberapa prediksi jika pada 2023 menjadi tahun yang masih berselimut ketidakpastian.

"Akibat faktor geopolitik, sektor keuangan global yang masih sarat masalah hingga potensi ancaman dari tingginya inflasi di sejumlah negara. Karena juga adanya pandemi Covid-19 belum berakhir, perang Rusia dan Ukraina, hingga perang dagang Amerika dengan China," ucapnya.

Baca: Sekjen Partai Priboemi Sebut Anies Hingga Erick Thohir Berpotensi Jadi Capres 2024

Selain itu, Heikal mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai potensi kenaikan harga pangan dan energi global. Di dalam negeri, ia meminta pemerintah menyikapi usulan penundaan Pemilu 2024 agar tidak sampai menimbulkan kegaduhan politik. Dengan begitu, Indonesia bisa mengarungi tahun 2023 dengan mulus dan tanpa gejolak.

"Maka Kami Rekat Indonesia meminta hendaknya kepada para pemangku kebijakan atau pemerintah harus fokus supaya tidak mengganggu agenda besar politik negara-bangsa kita Indonesia tercinta ini," kata Heikal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement