Ahad 25 Dec 2022 08:45 WIB

Tradisi dan Budaya Islam di Bidang Arsitektur Islam Terancam Hilang?

Kebanyakan gedung di Timur Tengah telah meniru model-model arsitektur Barat.

Bulan purnama terbit di atas cakrawala kota dengan menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa, di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 14 Juni 2022.
Foto: AP Photo/Kamran Jebreili
Bulan purnama terbit di atas cakrawala kota dengan menara tertinggi di dunia, Burj Khalifa, di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa, 14 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,Bentuk dominan arsitektur Islam terletak pada arsitekturnya yang tersembunyi. Artinya, arsitektur Islam baru bisa terlihat setelah memasukinya dan melihat bentuknya dari dalam.

Menyebut nama arsitektur Islam, mungkin sebagian besar umat Islam banyaa lagi, mungkin akan menyebutkan bahwa simbol arsitektur Islam itu adalah Masjid, terutamanya kubah dan mihrab. Dan sebagian lagi mungkin akan menyebut bentuk kubus (persegi empat) sebagai simbol arsitektur Islam.

Baca Juga

Pendapat ini memang tidak sepenuhnya salah. Sebab, banyak orang yang tidak begitu paham apalagi peduli dengan konsep dan model bangunan yang dikembangkan. Bahkan, di zaman saat ini untuk mengenal arsitektur Islam dan kejayaannya di masa lampau, sudah sangat sulit untuk ditemukan.

Lalu siapakah yang harus dipersalahkan atas masalah ini? 

Mungkin, bukan waktu yang tepat bila harus mencari siapa pihak yang paling bertanggung-jawab. Yang pasti, semua umat Islam di seluruh dunia, harus kembali melihat sejarah perkembangan arsitektur Islam di zaman Rasulullah SAW hingga sekarang ini.

Seperti dikatakan arsitektur kondang Garry Martin, jangankan di negara lain, perkembangan arsitektur Islam di Timur Tengah pun sangat memprihatinkan. Karena itu, ia pun memberikan peringatan kepada umat Islam akan hilangnya budaya dan tradisi Islam dalam bidang arsitektur ini. 

''Kekayaan minyak yang melimpah serta perubahan sosial dan politik telah mengancam tradisi dan kebudayaan Islam. Krisis identitas itu telah tampak pada desain arsitekturalnya,'' papar Martin.

Kini, lanjutnya, pembangunan besar-besaran yang terjadi di Timur Tengah tak lagi menerapkan arsitektur Islam yang agung, luhur dan mengagumkan. Kebanyakan gedung di Timur Tengah telah meniru model-model arsitektur Barat. Akibatnya, papar Martin, kini umat Islam di Timur Tengah tengah menciptakan lingkungan asing di dalam komunitas Islam.

''Dunia arsitektur Islam telah melalui sejarah dengan mengadaptasi dan merespons berbagai budaya dan bangunan-bangunan tradisi yang ada tanpa adanya pelemahan esensi spiritual yang menjadi sumber inspirasi,'' ungkapnya.

''Jadi bila kini terjadi krisis identitas dalam bidang arsitektur Islam kemungkinan besar terjadi karena esensi spiritual telah melemah dan tak lagi menjadi sumber inspirasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement