Senin 19 Dec 2022 11:57 WIB

Erick Thohir Tajamkan Bakti BUMN Agar Bermanfaat Buat Rakyat

Program TJSL harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan BUMN

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Sepanjang tahun ini, Kementerian BUMN telah menajamkan program Bakti BUMN atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berfokus pada tiga bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). (ilustrasi).
Foto: istimewa
Sepanjang tahun ini, Kementerian BUMN telah menajamkan program Bakti BUMN atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berfokus pada tiga bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang tahun ini, Kementerian BUMN telah menajamkan program Bakti BUMN atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan berfokus pada tiga bidang, yaitu pendidikan, lingkungan, dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Transformasi di bidang itu dilakukan dengan tujuan optimalisasi dampak program, tata kelola, teknologi, peningkatan kolaborasi, dan juga peningkatan keterlibatan karyawan.

“Program TJSL ini harus dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan BUMN, selain soal keberlanjutan juga penting,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir melalui keterangan tertulis kepada media, Senin (19/12/2022).

Baca Juga

Seluruh program TJSL ini, kata Erick, akan difokuskan pada bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan UMKM. “Tujuannya agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi rakyat Indonesia,” katanya.

Program TJSL BUMN atau juga dikenal dengan Bakti BUMN bertujuan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). TPB ini terbagi dalam 4 Pilar Pembangunan, yaitu Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum  dan Tata Kelola. Kementerian  BUMN mendorong pencapaian TPB ini melalui program TJSL BUMN.

“Jika pada krisis sebelumnya, UMKM hadir menyelamatkan ekonomi kita, sekarang waktunya kita bersama-sama menyelamatkan UMKM dari keterpurukan,” ucap Erick.

Menurutnya, bisnis rakyat itu perlu mendapat akses, perhatian, dan pendampingan ke perbankan. “Kita harus berusaha agar UMKM naik kelas. Kalau BUMN-nya sehat, UMKM-nya berkualitas, misi Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar dapat tercapai," lanjut Erick.

Dalam Media Briefing Peran BUMN Untuk Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu, Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Kementerian BUMN Edi Eko Cahyono menyampaikan berbagai program yang telah dijalankan oleh BUMN beserta manfaatnya.

Bidang pendidikan

Menurut Edi, ada tiga program utama di bidang pendidikan, yaitu pertama, beasiswa berupa bantuan dana pendidikan kepada siswa/i berprestasi atau yang membutuhkan. Program itu menyentuh 7.700 siswa yang tersebar di berbagai Kawasan, termasuk Jayapura, Nias, Selayar, Binjai. Kedua, Bantuan Penunjang Pendidikan berupa penyediaan alat TIK sebanyak 1.328 set kepada berbagai instansi pendidikan yang tersebar antara lain di wilayah Banten, Surakarta, Biak, Kupang, Ambon.

Ketiga, Bantuan Pendanaan Biaya Sertifikasi bagi guru, yang telah diterima oleh 3.810 guru antara lain di Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Maluku, hingga Nusa Tenggaran Timur.

“Kami mendukung kesejahteraan para guru melalui sertifikasi yang dapat mendorong profesionalisme guru. Pendidikan yang berkualitas dan tentu pada akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan guru,” ujar Edi Eko.

Program ini merupakan bentuk kepedulian BUMN terhadap masa depan bangsa agar dapat bersaing dan menumbuhkan inovasi-inovasi yang bermanfaat, serta meningkatkan kapasitas guru untuk bisa mendapatkan sertifikasi yang dipersyaratkan Pemerintah, sejalan dengan upaya meningkatkan kesejahteraan guru.

Bidang lingkungan

Edi melanjutkan, di bidang lingkungan, terdapat 3 program utama, yaitu Pertama, Penanaman Pohon di seluruh Indonesia. Sudah sebanyak 4,6 juta pohon yang ditanam. Program lingkungan lain adalah Pengelolaan Sampah Terintegrasi terutama di 5 wilayah DPSP serta Penyediaan Sarana Air Bersih di daerah tertinggal, sudah mencapai 102 titik lokasi. Program ini adalah bentuk kepedulian BUMN terhadap keberlanjutan iklim yang bersih, pengembangan tingkat kesehatan masyarakat, dan peluang peningkatan nilai ekonomis dari pengolahan sampah.

Salah satu program TJSL terkait pengolahan sampah yang telah berjalan berkelanjutan adalah Bank Sampah PT Pegadaian dengan Program “Memilah Sampah Menabung Emas”. Melalui program ini, peserta akan ‘menabung’  sampah yang nantinya dapat ditukarkan menjadi tabungan emas. Langkah tersebut dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mencegah terjadinya penumpukan sampah di TPA.

Saat ini, PT Pegadaian memiliki 72 Bank Sampah yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia, dan mengelola lebih dari 300 ton sampah terpilah tiap bulannya yang dikonversi menjadi emas.

Program pengolahan sampah ini didasari dengan adanya isu lingkungan terkait sampah yang diselaraskan dengan bisnis perusahaan. Penyelarasan tersebut membentuk adanya creating share value yang menciptakan nilai tambah, baik bagi masyarakat maupun perusahaan.

Bidang pengembangan UMK

Untuk Bidang Pengembangan UMK, terdapat 2 program utama, yaitu Pertama, bantuan pendanaan biaya sertifikasi halal bagi 1.230 UMK. Kedua, migrasi digital marketing kepada 3.622 UMK.

Program pengembangan UMK ini adalah bentuk kepedulian BUMN dalam meningkatkan daya jual produk UMK, menciptakan pangsa pasar UMK yang lebih luas, dan menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

“Dalam mengejar program sertifikasi halal ini, kami memberikan pembinaan dan pelatihan yang telah menghasilkan 1.230 sertifikat halal. Kemudian kami juga mendorong migrasi digital marketing, yaitu peralihan media produk dari konvensional ke digital. Ini bagian dari disrupsi yang tidak bisa kita tinggalkan. Kami telah membantu 3.622 UMK untuk Go Digital,” jelasnya.

BUMN terus berkomitmen untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu inovasi model bisnis BUMN yaitu penguatan core business dengan membangun ekosistem. Caranya adalah dengan membuka akses permodalan melalui layanan inklusi keuangan dan permodalan seperti pendanaan UMK.

Di samping itu, kontribusi TJSL BUMN dalam bidang pengembangan UMK diharapkan dapat mendorong tumbuhnya wirausaha/UMK baru sebagai sektor usaha yang menopang pertumbuhan ekonomi. Ini perlu sebagai upaya preventif dalam memitigasi isu resesi dan PHK yang diperkirakan dapat terjadi kapan pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement