Jumat 21 Oct 2022 13:28 WIB

Komisi X Nilai Acara Fun Football PSSI-FIFA Bentuk Tidak Peka pada Musibah

inikan tidak masuk dalam logika publik

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Muhammad Akbar
Abdul Fikri Faqih
Foto: dok Humas PKS
Abdul Fikri Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mengkritik fun football yang digelar oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan FIFA. Pasalnya, kegiatan tersebut dilakukan di hari yang sama ketika korban jiwa dari tragedi Stadion Kanjuruhan bertambah satu orang.

"Alih-alih bersimpati, tapi malah seolah fun terhadap musibah yang baru saja terjadi, inikan tidak masuk dalam logika publik," ujar Fikri lewat keterangannya, Jumat (21/10).

Padahal sebelum kegiatan tersebut, ia mengapresiasi Presiden FIFA Gianni Infantino yang sangat bersimpati terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan. Bahkan, momen tersebut akan dijadikan sebagai upaya mereformasi sepakbola Indonesia.

"Namun pernyataan tersebut menjadi klise dan sangat kontras, karena hanya berselang beberapa jam setelahnya, para petinggi PSSI bersama Presiden FIFA dan jajarannya bersuka cita dalam ajang gun football," ujar Fikri.

Wajar jika publik menilai kegiatan yang dilakukan PSSI dan FIFA tersebut sebagai sebuah ironi. Padahal kedua lembaga tersebut seharusnya bisa menggelar kegiatan sosial yang lebih baik, ketimbang fun football.

"Lebih simpatik, bila acara digelar dengan mengunjungi TKP stadion kanjuruhan, ziarah ke makam korban, atau membesuk para korban luka berat yang hingga detik ini masih dirawat di RS," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menanggapi ramainya pembahasan terkait kegiatan fun football bersama Presiden FIFA Gianni Infantino. Kegiatan tersebut menjadi perbincangan khalayak lantaran dinilai kurang tepat di tengah duka akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 jiwa.

Iwan Budianto berdalih, kegiatan tersebut adalah permintaan dari FIFA. "Kan sebenernya message Presiden FIFA adalah akan ada banyak kejadian di sepak bola dunia, tapi sepak bola harus tetap jalan," kata Iwan Budianto seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (20/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement