Selasa 11 Oct 2022 13:43 WIB

Anies tidak Khawatir Banjir dan Genangan di DKI

Banjir yang terjadi di DKI selama ini selesai dalam enam jam.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Deretan permukiman padat penduduk bantaran Sungai Ciliwung yang terendam banjir di Jakarta, Senin (10/10/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Senin (10/10) pukul 09.00 WIB sebanyak 68 RT di Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Deretan permukiman padat penduduk bantaran Sungai Ciliwung yang terendam banjir di Jakarta, Senin (10/10/2022). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Senin (10/10) pukul 09.00 WIB sebanyak 68 RT di Jakarta terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengomentari banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir. Menurutnya, limpahan air dari hulu Ciliwung yang berujung banjir di banyak titik di Jakarta, disebabkan karena sudah melampaui kapasitas aliran air di DKI.

“Jadi, kita tidak khawatir dengan foto-foto genangan. Kita khawatir kalau genangan berhari-hari, (tapi) itu (karena) manajemennya nggak betul,” kata Anies di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Dia menjelaskan, saat volume air hujan melampaui kapasitas aliran drainase, banjir memang dipastikan bisa terjadi. Meski demikian, dia meyakinkan, banjir yang terjadi di DKI selama ini selesai dalam enam jam.

Baca juga : Anies Kerahkan Damkar Antisipasi Banjir di Jakarta Agar Cepat Surut

Dalam pemaparannya, kapasitas drainase DKI sejauh ini hanya sekitar 50 mm hingga 150 mm di jalan protokol setiap harinya, sehingga tidak akan mampu menampung aliran 180 mm per hari. Apalagi, saat kapasitas itu terjadi dalam waktu dua hingga tiga jam.

“Ingat Halim Perdanakusuma? Genangan sampai 40 cm di sana waktu itu bukan karena gorong-gorong tersumbat, tetapi karena curah hujan yang turun mencapai 370 mm. Otomatis terjadi genangan,” ujar dia.

Oleh karena itu, Anies tak mau ada perbandingan banjir di Jakarta dengan daerah lain. Dia menegaskan, manajemen penanganan banjir di DKI menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.

“Kalau jumlah hujannya, itu di luar kuasa manusia. Kalau manajemen, itu tanggung jawab kita,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement