Kamis 01 Sep 2022 16:07 WIB

Badan Amal Inggris Gelar Pelatihan Pengurusan Jenazah Komunitas Muslim

Dalam Islam ada aturan yang harus dipenuhi dalam pengurusan jenazah.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Pelatihan pengurusan jenazah (ilustrasi)
Foto: BBC
Pelatihan pengurusan jenazah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON — Badan amal Inggris akan melanjutkan serangkaian lokakarya pada bulan depan, untuk mengajarkan genarasi muda tentang bagaimana cara memandikan dan mengkafani jenazah muslim secara Islam, menyusul peningkatan permintaan setelah pandemi Covid-19.

Supporting Humanity, yang berbasis di London dan juga memberikan dukungan kesehatan mental bagi komunitas minoritas, meluncurkan lokakarya cara memandikan jenazah di bulan Februari. Dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi peningkatan minat dari komunitas Muslim dan universitas di seluruh Inggris.

Baca Juga

“Mendukung Kemanusiaan telah menjalankan beberapa lokakarya mandi selama beberapa bulan terakhir. Mereka pada dasarnya memandikan dan menyelubungi tubuh secara Islami, dan kami telah mengajar perempuan dari seluruh wilayah, dan lebih luas di London, tentang bagaimana melakukan prosedur ini untuk keluarga dan teman dan menjadi sukarelawan di sekitarnya,” kata Sumaiya Khoda, Wali di Supporting Humanity, dilansir dari Arab News, Kamis (1/9/2022).

Dalam Islam, persiapan pemakaman harus dilakukan sesegera mungkin setelah kematian. Jenazah dimandikan kemudian dibungkus dengan kain kafan putih yang bersih dan wangi, sedangkan rambutnya disisir dan, jika perempuan, dikepang. Biasanya, kerabat almarhum dilibatkan dalam prosedur bersama dengan pemandu ahli.

“Meskipun awalnya kami mengantisipasi hanya melakukan tiga, karena ini adalah permintaan yang sangat populer, jadi kami memutuskan terus melakukan ini dan menawarkannya secara lebih nasional, untuk menjangkau orang-orang di seluruh Inggris,” Khoda menambahkan.

Dia mengatakan badan amal itu juga ingin memperluas inisiatif untuk laki-laki muda. Dan anehnya kata dia, lokakarya tata cara memandikan dan mengkafani jenazah ini semakin populer dan menyebar dari mulut ke mulut. 

“Kami mendukung siapa pun dari komunitas mana pun yang menginginkan dukungan dengan proses penguburan, dan kami memiliki keterlibatan dengan koroner tetapi dalam hal penguburan itu sendiri, kami mengikuti prinsip-prinsip Islam untuk penguburan,” kata Khoda.

Dia menambahkan bahwa ketika sampai pada prosedur penguburan, ada perbedaan terbatas yang dibuat antara aliran Sunni dan Syiah yang berbeda, tetapi bengkel-bengkel itu mengikuti metode penguburan Sunni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement