Selasa 02 Aug 2022 10:03 WIB

Sutradara Film Malaysia Berbagi Pengalaman kepada Mahasiswa Amikom

Razak menyampaikan tentang perjalanan panjang karier dalam dunia perfilman.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Sutradara dan penulis naskah film dari Malaysia, Dato Razak Mohaideen, menghadiri seminar internasional Visiting Professor Movie Directing & Screenwriting beberapa waktu lalu. Razak berbagi pengalaman ke mahasiswa-mahasiswi Universitas Amikom Yogyakarta.
Foto: Universitas Amikom Yogyakarta
Sutradara dan penulis naskah film dari Malaysia, Dato Razak Mohaideen, menghadiri seminar internasional Visiting Professor Movie Directing & Screenwriting beberapa waktu lalu. Razak berbagi pengalaman ke mahasiswa-mahasiswi Universitas Amikom Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sutradara dan penulis naskah film dari Malaysia, Dato Razak Mohaideen, menghadiri seminar internasional Visiting Professor Movie Directing & Screenwriting. Razak berbagi pengalaman ke mahasiswa-mahasiswi Universitas Amikom Yogyakarta.

Sejak 1996, Razak sudah menghasilkan 46 film. Produktivitas Razak dalam berkarya di dunia film ini membuatnya jadi sineas terkemuka dan tercatat dalam Malaysia Book of Records sebagai akademisi yang paling banyak menyutradarai film.

Dalam acara tersebut, Razak menyampaikan tentang perjalanan panjang karier yang begitu produktif dalam dunia perfilman. Razak turut membagi cara-cara dalam penyutradaraan dan strategi untuk membuat sebuah naskah film menjadi menarik.

Di Cinema Amikom, Razak menayangkan film horor-komedi terbarunya yang berjudul Hantu Tenggek. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta yang mengikuti seminar tersebut berkesempatan menyaksikan screening perdana film ini.

Dato mengungkapkan, film ini baru akan tayang di Malaysia pada Desember nanti. Film berkisah tentang lima orang pemuda-pemudi yang menawarkan jasa pemburu hantu, namun sebenarnya mereka penipu yang ingin mendapatkan uang lebih cepat.

"Aksi penipuan tersebut ternyata berujung seram karena ternyata terdapat hantu tenggek betulan yang ada di lokasi," kata Razak, dalam siaran pers, Selasa (2/8/2022).

Menurut Razak, film ini pembelajaran bagi orang yang hidup instan, ingin cepat kaya menipu orang lain. Dalam hidup berlaku karma, perbuatan baik yang dilakukan baik juga yang didapatkan, negatif yang dilakukan maka negatif yang didapatkan.

Pada kesempatan itu, Razak juga memotivasi mahasiswa Amikom untuk bisa terus belajar dan berkarya. Jika ingin jadi pengarah film harus terus berkarya, bisa dimulai dari kamera ponsel untuk membuat video pendek sebagai permulaan.

"Terus berkarya hingga video yang dibuat bisa menghasilkan kesan ke penonton, hingga nantinya karya-karya tersebut bisa membuka peluang ke dunia film yang lebih luas lagi," ujar Razak.

Mahasiswa juga belajar proses Creative Directing dari sutradara dan penulis naskah film 'Kinah & Redjo' yaitu Prof Suyanto dan Hernandes Saranela. Mereka berbagi proses kreatif yang terjadi dalam penulisan naskah dan proses produksi.

Film Kinah & Redjo sendiri merupakan film layar lebar yang saat ini sedang digarap oleh Universitas Amikom Yogyakarta dan MSV Studio. Film ini terinspirasi dari kisah masa muda juru kunci legendaris Gunung Merapi, Alm Mbah Maridjan.

Film biopik ini akan mengisahkan tentang kisah cinta Mbah Marijan muda dengan istrinya, Mbah Ponirah. Yang mana, akan diadaptasi dalam bentuk film layar lebar yang rencananya sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop akhir tahun mendatang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement