Kamis 08 Aug 2019 16:19 WIB

Islam Setengah Persen

Islam 100 persen artinya berpegang teguh berdasar perintah dan larangan Allah SWT

Berdoa Ilustrasi
Foto: Antara
Berdoa Ilustrasi

Penduduk negeri Indonesia mayoritas beragama Islam. Masjid, langgar, surau semakin lama bertambah banyak disekitar kita. Kajian dan acara keagamaan kian menjamur di sana-sini. 

Hijab serta kerudung menjadi hal yang tak asing ditelinga kita, dibicarakan orang, diburu seolah menjadi trend fashion saat ini. Alhamdulillah begitu antusias masyarakat menyambut Islam. Anak, remaja, para ibu serta bapak selalu membicarakan Islam.

Bila kita teliti lebih dalam benarkah ketertundukan mereka pada Islam sudah seratus persen. Masih banyak dari kita yang ber-Islam setengah persen saja. Lha kok bisa, Masak sih? Islamku sudah seratus persen lho, jawaban sebagian mereka. Itu anggapan sebagian orang tentang Islam. 

Bukan menjelekkan dan bukan pula membenarkan yang lain. Hanya mengajak agar kita punya pandangan yang sama tentang Islam seratus persen.

Islam adalah agama yang syamil sempurna sebagai penyempurna agama-agama terdahulu. Banyak orang Islam yang menganggap bahwa Islam itu sekedar sholat, puasa, zakat dan haji tidak lebih dari itu. 

Islam tidak hanya mengurusi ibadah madho saja (ibadah khusus) tapi lebih dari itu. Dalam kehidupan sehari-hari mereka banyak mengikuti aturan-aturan yang mereka/ kelompoknya buat sendiri. Tidak lagi memperdulikan bagaimana Allah SWT mengatur urusan dunia dengan begitu indah dan sempurna.

Sebetulnya Islam mengandung semua jawaban atas semua permasalahan yang dihadapi manusia. Masih belum yakin? Islam mengatur urusan manusia dengan Tuhannya berupa akidah dan ibadah. Islam juga mengatur manusia dengan dirinya sendiri. Seperti tata cara berpakaian, aturan yang berkenaan dengan makanan dan minuman. 

Selain itu juga, Islam mengajarkan akhlak. Islam mengatur urusan manusia dengan sesamanya baik bermuamalah, bertetangga, berhubungan dengan keluarga juga non muslim. Tentang politik Islam juga mengaturnya. Politik dalam Islam tidak hanya kekuasaan tetapi pengaturan segala sesuatu masalah umat. 

Uqubat juga dibahas. Masalah tentang peradilan serta hukuman untuk yang melanggar aturan ataupun undang-undang yang berlaku. Sudah komplit seratus persen bila kita mau menerapkan Islam dengan aturan Islam. Jangan lagi semau gue dalam hidup yaa. Semuanya ada aturannya. 

Ada yang bilang Islam itu kuno dan jadul. Sebaiknya digunakan untuk jaman dahulu, pendapat sebagian orang. Sekarang jaman sudah berubah. 

Pada dasarnya dari dahulu sampai sekarang permasalahan yang dihadapi manusia itu sama. Masalah manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer, sekunder adalagi kebutuhan tersier atau mewah. Masalah manusia untuk memenuhi keinginan kencenderungan terhadap sesuatu. Misalnya kecenderungan untuk mengenal Tuhannya dan menyembah-Nya.

Kecenderungan untuk mempertahankan diri dalam masyarakat. Ada juga kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya dalam melangsungkan kehidupan manusia. Sama kan kebutuhan manusia dari dahulu sampai sekarang. Yang berubah hanya sarana, prasarana serta teknologi. Jaman dahulu manusia untuk makan saja harus bersusah payah mencari dalam hutan, tanam sendiri ditumbuk padi jadi beras baru dimasak pakai batu maupun kayu. 

Dengan perkembangan teknologi jenis tanaman pangan banyak. Cara mendapatkannya sangat mudah alat perontok padi, penggilingan hingga cara memasaknya selalu berkembang pesat. Contoh lagi dalam masalah anak, biasanya lahir dari hasil pernikahan. Tetapi dengan perkembangan teknologi dan jaman ditemukan metode untuk mendapatkan anak misalnya bayi tabung maupun kloning. Dan masih banyak contoh yang lain. Jadi Islam akan senantiasa bisa dijadikan rujukan serta referensi dalam hidup manusia. Semuanya ada jawaban dalam Islam.

Sebagai muslim kita harus berpegang teguh pada Islam. Menyandarkan yang kita lakukan selalu berdasarkan perintah dan larangan Allah.

Misalnya kita mau berbuat sesuatu sudah memikirkan ini boleh atau tidak ya dalam Islam? Allah SWT ridho atau marah ya kita berbuat sesuatu. Insyaallah kita semakin lama menambah persentase ke-Islaman kita. Ngaji yuuk biar keislaman kita selalu bertambah dan tidak lagi kita ber-Islam hanya setengah persen. 

Allahu'alam bis showab.

Pengirim: Puji Rahayu, pengajar PAUD di Desa Ringianom Kabupaten Ngawi

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement