Rabu 08 May 2019 15:17 WIB

Ramadhan Berkah Bagi Negeri

Ramadhan berkah bagi umat muslim Indonesia untuk meraih rahmat dan rezeki

Puluhan santri membaca Al Quran saat tadarus massal awal Ramadhan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). T
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Puluhan santri membaca Al Quran saat tadarus massal awal Ramadhan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah, Medan, Sumatera Utara, Senin (6/5/2019). T

Bulan ramadhan telah menyapa kembali, momen yang slalu di nanti-nanti oleh kaum muslimin, di mana bulan ini penuh dengan rahmat dan ampunan. Waktu yang tepat untuk seorang muslim menumpuk pahalanya. Tak terkecuali untuk negeri ini.

Di momen ramadhan ini seharus nya menjadi pengingat dan refleksi muhasabah untuk mengevaluasi berbagai kejadian yang tidak di inginkan di negeri ini. Dari sini kita perlu bercermin dari kisah kaum saba yg di ceritakan dalam al quran.

Baca Juga

"Sesungguhnya adalah negeri Saba’ itu pada tempat kediaman mereka, suatu pertanda dua buah kebun sebelah kanan dan sebelah kiri. Makanlah olehmu dari rezeki Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya, negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah yang Maha Pengampun" (Saba’34):15).

Tapi kemudian akibat kedurhakaan dan lupa diri dari penduduknya, Allah menjatuhkan hukuman. 

“Maka merekapun berpaling. Lalu Kami datangkan kepada mereka banjir yang menyapu segalanya dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan hasil buah yang pahit dan semacam pohon cemara dan pohon bidara” (Saba’(34):16). 

Sungguh kisah dari kaum saba ini harusnya sudah cukup menjadi pelajaran bagi orang orang yang berpikir. Jika di tengok sekali lagi, bagaimana dengan negeri ini? Apakah Allah telah memberikan keberkahannya?

Justru yang terjadi sebalik nya,berbagai problem terus melilit negeri ini. Dari sisi ekonomi, warga Indonesia miskin di negeri sendiri, namun justru asing yang menguasai aset negeri ini. Selain itu menumpuknya hutang luar negri, yang menjadi tanggungan generasi kita di masa depan nanti.

Dari sisi sosial, berbagai bentuk kejahatan, pembunuhan, penganiayaan, terus menjadi konsumsi berita setiap hari,kasus banyak nya pejabat yang melakukan suap dan korupsi tak henti-hentinya bergulir.

Dari sisi budaya, pemikiran pemikiran barat telah meracuni para generasi dan masih banyak berbagai problem lainnya. Lalu pertanyaan nya, dengan kondisi seperti ini, bagaimana agar negeri kita mendapat keberkahan dari Allah terlebih pada bulan yang suci ini?

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُون

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS: Al-A’raf [7]: 96).

Ayat di atas adalah janji allah kepada negeri di manapun ia berada jika penduduknya bertakwa kepada Allah maka allah akan datangkan keberkahan nya, namun bila suatu negeri kufur kepada Allah maka azab Allah akan menghampiri. Ketakwaan adalah kunci keberkahan dari suatu negri,defini takwa di sini adalah menjauhkan diri dari apa yang di larang oleh allah menuju pada apa apa yang diridhoi Allah, penghambaan totalitas hanya kepada allah,dan berhukum hanya kepada hukum Allah dalam semua sisi kehidupan.

Maka di momentum bulan suci ini sudah sepatut nya menjadi titik perubahan untuk masyarakat dan bangsa ini agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Pengirim: Dian Ambarwati asal Wonogiri

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement