Senin 05 Mar 2012 23:23 WIB

GMNI Tuntut Stabilitas Pasca BBM Naik

Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Para aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Pekanbaru meminta Presiden dan jajarannya agar bisa menjamin kestabilan negara pasca naiknya harga bahan bakar minyak yang direncanakan berlaku segera.

"Sudah jelas, opsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin menguat, dengan dalih imbas kenaikan harga minyak dunia. Malah disebutkan, ekonomi Indonesia akan runtuh, jika pemerintah tidak mengikuti harga dunia," kata Masido Prawiro Manurung, Senin (5/3).

Bagi Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Politik Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pekanbaru ini, kenaikan harga BBM sebagai tiang utama penggerak berbagai kegiatan produksi dari skala kecil hingga besar, segera terkena imbas.

Karena itu, dia bersama rekan-rekannya aktivis GMNI, mengingatkan pemerintah, harus memperhitungkan dengan matang nilai dampak yang ditimbulkan dari kenaikan BBM tersebut dari pada hanya sekadar mencabut subsidi saja.

Dalam kajian GMNI Pekanbaru, menurutnya, banyak kalangan pelaku ekonomi rakyat bakal terpukul akibat naiknya harga BBM.

"Nelayan dan berbagai kegiatan UMKM bakal banyak yang terancam bangkrut, apalagi tarif angkutan umum, listrik dan lain-lain yang pasti ikut naik. Artinya, kemiskinan meningkat, anak putus sekolah membanyak, jaminan kesehatan menurun drastis," paparnya.

Tetapi di sisi lain, lanjutnya, agaknya kejahatan korupsi meningkat semakin tak terkendali, dan eksploitasi kekayaan alam akan semakin membabi buta sebagai jaminan kepercayaan pinjaman hutang luar negeri juga merajalela.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement