Rabu 22 Feb 2012 17:22 WIB

Dendam, Sopir Bantai Satu Keluarga di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Kasus hilangnya keluarga di Nusa Dua secara misterius dan temuan mayat tanpa identitas di Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, akhirnya terungkap.

Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Herawan Indra mengatakan, setelah melakukan penyelidikan, pihaknya telah menemukan jawaban atas misteri hilangnya satu keluarga yang terdiri dari I Made Purnabawa (28), Ni Luh Ayu Sri Mahayoni (27) dan Ni Wayan Risna Ayu Dewi (9). "Dari hasil penyelidikan, dan mencocokkan ketiga jenazah yang ditemukan di Jembrana dengan identitas satu keluarga yang hilang itu ternyata benar itu adalah mereka," katanya.

Jajarannya melakukan pengejaran terhadap pelaku berinisial HR yang tak lain adalah sopir korban hingga ke Situbondo Jawa Timur. "Pelaku sudah diamankan dan masih berada di sana karena bersama dengan dua tim untuk mengejar pelaku lainnya. Sementara, istri HR yang juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga korban juga telah diamankan bersama dengan anaknya," ujarnya.

Dari penangkapan terhadap HR, polisi hanya menemukan barang bukti yang dibawa kabur seperti sepeda motor Yamaha Mio. Sedangkan mobil kijang Inova milik korban belum ditemukan keberadaannya.

Dalam melakukan aksinya, HR bersama empat orang temannya yang bekerja sebagai buruh. Mereka adalah HM, SG, HD, dan AK. "AK sudah tertangkap. Sementara tim di Jawa masih memburu, dan kami masih mengejar tiga orang lagi," imbuhnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, HR melakukan pembunuhan keji dan berencana itu atas dasar dendam kepada korban. Namun, Totoy pun belum dapat menjelaskan secara spesifik dendam yang dirasakan oleh pelaku.

Dalam pengungkapannya, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokes) Polda Bali Kombes Pol dr. Pramujoko menerangkan, tubuh tiga jenazah yang ditemukan di Jembrana pada Senin (20/2) telah hancur sehingga pihaknya saat itu cukup kesulitan untuk mengidentifikasi korban. "Secara langsung tidak dapat diidentifikasi, tetapi kami melakukan identifikasi dengan dua tahap yakni secara premier yang dilihat dari sidik jari korban meski sudah hancur, kedua dengan dental record dan DNA," katanya.

Pramujoko menjelaskan, saat potongan gigi yang ditemukan di rumah I Made Purnabwa di Kampial Residence Nusa Dua itu dipasangkan di bagian rahang jenazah, ternyata cocok dan pas.

"Selain itu, kami mencocokkan melalui properti dan perhiasan dan tanda medis seperti usia korban, ukuran badan, tato, kalung dan liontin yang bertuliskan Risna yang dipakai oleh anak korban, jam tangan, dan pakaian korban yang diakui oleh keluarganya sering dipakai korban," jelasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement