Rabu 15 Feb 2012 19:31 WIB

Wah, Ribuan Kendaraan Antre BBM di Trans Kalimantan

Sejumlah warga dengan jerigen menyerbu sebuah SPBU (ilustrasi)
Foto: Antara
Sejumlah warga dengan jerigen menyerbu sebuah SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABARU -- Ribuan mobil dan sepeda motor berjajar mengantre bahan bakar minyak jenis solar dan premium di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum di tiga kabupaten di jalur Trans Kalimantan Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagian besar kendaraan yang antre BBM tersebut mobil jenis truk angkutan umum, bus, minibus dan mobil pribadi. "Beberapa hari lalu antrean solar masih biasa-biasa saja, tetapi kali ini membludak dari biasanya," kata seorang sopir mini bus, Udin.

Bahkan, ujar pengendara sepeda motor, Subari, sebelumnya pembeli premium tidak ada antrean, tetapi kali ini juga mulai mengantri. Seorang pengusaha angkutan umum Kotabaru-Banjarmasin, Ahmad mengaku, pembelian solar di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dibatasi hanya 70 liter.

"Jika kami kekurangan di jalan, ya, terpaksa membeli solar eceran yang harganya selangit," katanya. Menurut dia, seharusnya PT Pertamina atau pengusaha memberi kebijakan tersendiri bagi angkutan umum dan tidak perlu ada pembatasan.

"Bagaimana apabila dalam sebuah perjalanan bus macet gara-gara kehabisan solar, lantas penumpang mau dikemanakan," ujarnya. Hal semacam itu seharusnya menjadi pertimbangan PT Pertamina dan pengusaha BBM, untuk tidak membatasi bus angkutan umum.

"Lagi-lagi bila bus atau truk plat hitam milik perusahaan," tandasnya. Beberapa sopir mengatakan, sempat mengatre solar lebih empat-lima jam bahkan lebih.

Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Iqbal Yudianoor, di Banjarmasin mengatakan, pemprov serta DPRD Kalsel tidak bisa berbuat banyak mengenai masalah bahan bakar minyak, di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota, kecuali berharap agar pemerintah pusat mengatasinya.

"Kita mau berbuat apa lagi dengan masalah BBM selama ini, seperti premium dan solar, kecuali cuma berharap segera pemerintah pusat mengatasi permasalahan tersebut," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement