REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Malang, Jawa Timur, Unggul Nugroho menegaskan, tingkat kebocoran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan di wilayah itu mencapai 50 persen, dari total dana yang mencapai Rp123 miliar.
Unggul mengatakan hal itu di Malang, Selasa, setelah pihaknya bersama anggota DPRD lainnya beberapa kali melakukan inspeksi mendadak ke berbagai sekolah penerima DAK Pendidikan.
"Pengerjaan proyek yang didanai oleh DAK Pendidikan sangat buruk sekali. Ini berdasarkan pengamatan kita, dan sangat tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu ada dugaan terjadi kebocoran hingga 50 persen lebih dari total dana DAK," kata Unggul.
Pihaknya mencontohkan biaya perbaikan ruang kelas yang dianggarkan sebesar Rp55 juta, padahal ketika dilihat secara fisik di lapangan, hasil pengerjaannya diperkirakan hanya menghabiskan anggaran Rp25 juta.
"Dari berbagai sidak yang kami lakukan, hanya menemukan dua sekolah yang kondisinya bagus dari ratusan sekolah yang menerima DAK Pendidikan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
