Sabtu 21 Jan 2012 21:45 WIB

Program KB di Daerah Terpencil Telan Dana Rp 4,3 Miliar

Keluarga Berencana. Ilustrasi
Foto: .
Keluarga Berencana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat menganggarkan Rp 4,3 miliar untuk program Keluarga Berencana (KB) yang difokuskan ke daerah terpencil di perbatasan provinsi.

"Tahun ini BKKBN Sumbar memiliki program KB yang difokuskan ke daerah terpencil di perbatasan dengan anggaran mencapai Rp 4,3 miliar," kata Kepala BKKBN Sumbar, M Yamin Waisale, Sabtu (21/1).

Program tersebut, kata dia, tetap menjadi perhatian nasional. Sementara untuk tahun ini, fokus ke daerah terpencil di perbatasan provinsi dikarenakan beberapa alasan tertentu.

Menurut dia, sensus penduduk 2010 menunjukkan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia naik dari 1,47 persen pada tahun 2000 menjadi 1,49 persen pada tahun 2010. Jumlah pertambahan penduduk setiap tahun sekitar 3 sampai 4 juta jiwa atau 10 ribu bayi lahir setiap hari.

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi harus ditekan dengan program kependudukan dan KB agar dapat dikurangi. Sehingga kemampuan investasi sumber daya manusia, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat bisa ditingkatkan.

BKKBN, lanjut Yamin, tetap fokus pada program kependudukan dan KB pada 2012 dan siap mensosialisasikan kepada setiap perempuan dalam keluarga kurang mampu untuk punya dua anak saja. Dalam kondisi lain, penduduk di daerah terpencil dan perbatasan memiliki keterbatasan sarana dan prasarana kesehatan, khususnya fasilitas dan tenaga medis seperti Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

Selain itu, masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan memiliki angka kelahiran dan kematian yang tinggi disebabkan meningkatnya jumlah perkawinan di usia muda, yang tidak diikuti dengan kemampuan ekonomi yang mapan.

Menurut Yamin, kurangnya sarana prasarana medis, terutama fasilitas untuk ibu bersalin di daerah terpencil, mengakibatkan masyarakat memilih berobat ke dukun beranak. Sehingga rawan terjadi kematian ibu dan anak. "Selain program kependudukan dan KB, juga terdapat program usaha peningkatan pendapatan kesejahteraan keluarga (UPPKS) yang akan disosialisasikan kepada masyarakat di daerah terpencil tersebut," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement