Selasa 03 Jan 2012 16:34 WIB

Ketum PBNU: Pihak Ketiga Campur Tangan Bentrokan Syiah di Sampang

Rep: Teguh thr / Red: Djibril Muhammad
Said Aqil Siradj
Foto: ANTARA
Said Aqil Siradj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mensinyalir ada pihak yang sengaja mendesain terjadinya konflik di Indonesia. Pihak-pihak itu berupaya untuk memecah integrasi umat dan bangsa.

"Tidak mustahil ada yang mendesain terjadi kerusuhan di mana, sehingga terjadi anarkis di mana-mana," ujarnya, saat memberikan keterangan pers, di Kantor Pusat PBNU, Selasa (3/1).

Salah satu peristiwa anarkis itu yakni seperti yang terjadi di Sampang, Madura beberapa waktu lalu. Kompleks Pesantren Islam Syiah yang berada di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dibakar massa.

Kebetulan, kata Said, di Madura temperamen masyarakatnya tinggi sehingga mudah disulut dan dibakar. Ia berharap peritiwa ini tidak kembali terulang. Pendekatan dialog harus dikedepankan agar segala persoalan dapat diselesaikan tanpa harus menggunakan jalur kekerasan.

Sedangkan Ketua Dewan Syuro Ahlul Bait Syiah, Umar Shahab mengatakan berbagai tekanan terhadap pesantren Islam Syiah di Sampang Madura sudah pernah terjadi seperti melalui demonstrasi. Namun pada akhirnya bisa diselesaikan melalui jalur dialog.

"Saya yakin ini ada pihak ketiga yang turut campur dalam kericuhan kemari," ujarnya. Namun Ia tidak bisa menyebutkan siapa pihak ketiga itu.

 

Sementara Said tidak menampik jika kemungkinan ada pihak luar yang turut campur dalam konflik-konflik di dalam negeri. Misal ada madzhab di dunia yang ingin ikut mencampuri keadaan umat Islam di Indonesia. "Kalau LSM atau lembaga sosial pasti ada LSM yang menjadi jaringan asing," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement