Senin 19 Dec 2011 20:13 WIB

Kapolda Sulteng: Bom di Palu untuk Teror Jelang Natal

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
Bom (ilustrasi)
Foto: jejaknews.com
Bom (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebuah bom berkekuatan rendah atau low eksplosive ditemukan warga di Pasar Daging Babi, Jalan Sulawesi, Kelurahan Maesa, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (19/12) sekitar pukul 05.30 WITA.

Menurut Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigjen Dewa Parsana, bom tersebut untuk teror menjelang peringatan hari raya Natal pada 25 Desember 2011 mendatang.

"Ini merupakan teror untuk menimbulkan keresahan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Kapolda Sulteng, Brigjen Dewa Parsana yang dihubungi wartawan, Senin (19/12).

Dewa Parsana menjelaskan bom tersebut ditemukan di tengah-tengah Pasar Daging Babi yang ramai dengan masyarakat. Bom tersebut, tambah dia, kemudian dibawa ke Markas Brimob Polda Sulteng untuk didisposal atau diuraikan.

Ia pun mengakui bom tersebut merupakan bom rakitan yang masih aktif. Namun daya hulu ledak bom itu berkekuatan rendah atau low eksplosive. "Jadi setelah didisposal di Markas Brimob Polda Sulteng dipastikan benda itu merupakan bom rakitan aktif, namun dikategorikan low explosive," ujarnya.

Penemuan barang mencurigakan itu terjadi sekitar pukul 05.00 WITA oleh seorang warga yang melintas di Jl Sulawesi. Warga lalu melaporkan kejadian itu kepada anggota polisi yang sedang patroli di dekat lokasi penemuan benda tersebut.

Lokasi penemuan benda mencurigakan kemudian diberi garis polisi (police line), sedangkan Jl Sulawesi ditutup sehingga arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain. Polisi meminta warga untuk menjauh dari lokasi penemuan benda itu. Sekitar pukul 07.40 WITA, tim gegana berhasil mengamankan benda mencurigakan itu lalu dibawa ke Markas Brimob Polda Sulteng untuk dijinakkan.

Tim identifikasi Polda Sulteng juga telah berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi penemuan benda mencurigakan tersebut hanya beberapa meter dari pasar yang biasa menjual daging untuk warga sekitar.

Pasar itu pernah dibom pada Januari 2006 lalu dan menyebabkan delapan warga tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Kasus ledakan bom ini terungkap setelah polisi menangkap tersangka Abdul Muis. Sedangkan tersangka lain, Icang, tewas dalam operasi kepolisian di Poso, Januari 2007.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement