Jumat 11 Nov 2011 16:39 WIB

Atap Tiga Bangunan di Ruang Kelas SDN Jatimulya 2 Ambruk

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ancaman ambruknya ruang kelas yang sebelumnya sudah rusak parah di Kabupaten Indramayu, menjadi kenyataan. Hal itu menimpa SDN Jatimulya 2 Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Atap tiga bangunan ruang kelas di sekolah tersebut ambruk saat sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, Jumat (11/11), peristiwa itu bermula ketika hujan turun dengan deras dan disertai angin kencang. Padahal, saat itu, para guru di kelas 1,2, dan 3 sedang memberikan pelajaran kepada murid mereka masing-masing.

Melihat kondisi bangunan ruang kelas yang sudah rusak parah, para guru di ketiga kelas tersebut berinisiatif mengevakuasi murid-muridnya ke luar kelas. Hal itu dikarenakan guru khawatir bangunan tiba-tiba ambruk menimpa para murid.

Inisiatif para guru ternyata merupakan tindakan yang tepat. Pasalnya, hanya selang beberapa menit setelah para murid ke luar kelas, atap bangunan di ketiga kelas tersebut tiba-tiba ambruk menimpa lemari, bangku dan kursi murid dan guru. Tak hanya itu, ambruknya atap bangunan juga menimbulkan kerusakan parah pada tembok.

Meski tidak ada korban jiwa, namun kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah itu menjadi terganggu. Pascaambruknya bangunan kelas, siswa terpaksa belajar bergiliran menggunakan sistem shift pagi dan siang.

Kepala SDN Jatimulya 2, Suyanto, menjelaskan, ketiga bangunan kelas yang atapnya ambruk itu dibangun pada 1999. Sejak dibangun, kata dia, ketiga kelas yang ada dalam satu lokal itu belum pernah direhabilitasi. Akibatnya, kayu atap menjadi lapuk dan rapuh. "Atap akan mudah ambruk jika terkena hujan dan angin," kata Suyanto.

Suyanto mengungkapkan, akibat peristiwa itu, para murid kelas 1, 3, dan 6 belajar di pagi hari di ruang kelas lain yang masih utuh. Sedangkan murid kelas 2, 4, dan 5 terpaksa belajar di siang hari. "Ini tidak efektif, terutama untuk yang siang hari," ujar Suyanto.

Karena itu, Suyanto berharap agar pemerintah segera membangun kembali ruangan kelas yang ambruk. Dengan demikian, KBM dapat kembali berjalan normal. "Apalagi sebentar lagi akan ada ujian kelas," tutur Suyanto.

Sementara itu, seperti diberitakan Republika, kasus bangunan sekolah ambruk belum lama ini juga terjadi di SDN 2 Kiajaran Kulon, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. Di sekolah tersebut, bangunan yang ambruk menimpa empat dari tujuh kelas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena terjadi di malam hari. Namun, ratusan murid terpaksa untuk sementara belajar di teras sekolah dan meminjam bangunan milik TK yang tak jauh dari SDN Kiajaran Kulon 2.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indramayu, ruang kelas SD yang rusak mencapai 1.596 unit. Sedangkan jumlah kelas yang masih dalam kondisi baik sebanyak 1.540 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement