Rabu 26 Oct 2011 13:59 WIB

Awas...Puting Beliung di Jatim Masih Berpotensi Hingga Musim Hujan

Angin puting beliung (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Angin puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo memprakirakan angin puting beliung masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur hingga masuk musim hujan. "Saat ini masih dalam masa pancaroba, sedangkan musim hujan di wilayah Jawa Timur diperkirakan baru pertengahan atau akhir bulan November mendatang," katanya di Surabaya, Rabu.

Ia menjelaskan, meskipun hujan saat ini sudah mulai mengguyur beberapa kawasan di Jawa Timur, tapi sifatnya masih sporadis dan belum merata.

Secara meterologi, suatu wilayah sudah dikatakan masuk musim hujan jika rata-rata curah hujan dalam sepuluh hari (dasarian) telah mencapai minimal 50 mm perhari. "Jadi, sekarang di wilayah Jawa Timur belum bisa dikatakan masuk musim hujan, tapi masih dalam musim pancaroba," kata Eko.

Dalam musim masa pancaroba, angin kencang yang gerakannya memusar atau angin puting beliung, masih sangat berpotensi terjadi, karenanya harus tetap diwaspadai. Apalagi, pada masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan dinamika cuaca terjadi begitu cepat dan susah diprediksi.

Pada masa pergantian musim kemarau ke musim hujan biasanya tumbuh awan-awan konvektif atau awan hujan cumulus nimbus (CB) yang disertai angin kencang.

"Jika masyarakat mengetahui tanda-tanda tersebut, harus waspada karena kondisi seperti ini bisa berpotensi terjadi angin puting beliung, yakni angin yang memutar dan bersifat merusak," paparnya.

Ia menambahkan, angin puting beliung biasanya menyasar areal terbuka di dataran rendah, karena angin bergerak dari dataran tinggi ke dataran rendah.

Sementara itu, data BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menyebutkan, angin di wilayah Jatim bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan berkisar 10-32 kilometer perjam.

Cuaca rata-rata berawan, hanya perairan Laut Jawa bagian timur, perairan kepulauan Masalembu, perairan Pulau Bawean dan perairan kepulauan Kangean yang berpeluang hujan. Suhu udara yang sebelumnya berkisar 28-36 derajat Celcius, kini cenderung turun pada kisaran 28-35 derajat Celcius.

Tinggi gelombang Laut Jawa utara Jatim berkisar 0,5 - 2 meter, sedangkan perairan Samudera Hindia selatan Jatim antara 0,8 - 2 meter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement