Rabu 31 Aug 2011 19:32 WIB

Senjata Mainan Berbahaya Marak Dijual di Pariaman

Red: cr01
Pistol mainan (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Pistol mainan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN – Senjata mainan anak-anak berpeluru dan berbahaya marak dijual selama lebaran di Pariaman, Sumatera Barat, dengan berbagai harga dan ukuran.

Seorang pedagang mainan, Asrul (30), saat berjualan di Pantai Gandoriah Pariaman, mengaku menjual senjata mainan tersebut mulai dari harga Rp 10.000 hingga Rp 50.000 ribu per unit. "Sejak pagi tadi sudah banyak anak-anak yang membeli senjata mainan ini," katanya, Rabu (31/8).

Selain senjata mainan, ia juga menjual pelurunya yang terbuat dari plastik dengan harga Rp 1.000 per bungkus. Berbagai jenis senjata mainan tersebut dibuat nyaris mirip senjata aslinya, namun hanya berbahan plastik.

Kapolres Pariaman, AKBP Heri Maryadi, menegaskan senjata mainan tersebut berbahaya karena dapat menyebabkan mata buta bila terkena pelurunya. Namun tak mungkin baginya melarang para pedagang berjualan karena hak mereka untuk berdagang guna memenuhi kebutuhan.

Dalam hal ini, Kapolres mengimbau para orang tua agar dapat mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan senjata mainan tersebut. Bila tidak berada dalam pengawasan orang tua, anak-anak dapat menggunakan pistol mainan tersebut untuk menembak teman-teman sebaya mereka.

"Saya melihat tadi sudah banyak anak-anak yang membawa senjata mainan itu, apalagi mereka berjalan berombongan. Bisa jadi bila bertemu sekumpulan anak-anak lainnya, malah terjadi saling adu dan akhirnya mereka bisa berperang menggunakan senjata mainan," kata Heri.

Para orang tua diminta memperketat pengawasan anak-anak mereka dalam memakai senjata mainan itu, karena selain dapat membahayakan diri sendiri juga dapat membahayakan orang lain.

Anak-anak yang pergi berlebaran ke Pariaman hampir semuanya membawa senjata mainan berbagai ukuran. Mereka yang datang ke Pariaman rata-rata menggunakan mobil bak terbuka, sebagian menggunakan mobil pribadi dan kereta api wisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement