REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Michael AW, salah satu peneliti kelautan terkenal di dunia menyatakan terumbu karang yang ada di Taman Laut Nasional Bunaken dalam kondisi baik. "Sejak tahun 1998 hingga awal tahun 2000-an, terumbu karang Bunaken sempat dalam kondisi mengkhawatirkan, tetapi sejak 2008 hingga sekarang sudah kembali membaik," kata Michael AW di Manado, Kamis (25/8).
Membaik, artinya, kata Michael bahwa kelestarian terumbu karang di Bunaken sudah kembali terlihat indah, dan menarik bagi para penyelam. Karena itu, kata pendiri Asian Geographic Magazine itu, kondisi bawah laut Bunaken harus tetap dijaga agar kekayaan alam Sulut tersebut tetap menarik bagi wisatawan untuk datang melihat dari dekat.
Salah satu ancaman yang bisa merusak kembali kekayaan keindahan terumbu karang Bunaken, kata Michael yakni penumpukan sampah yang cenderung meningkat, terbawa arus laut. "Sampah harus segera dikendalikan sehingga tidak mencemari keindahan terumbu karang di Bunaken," kata Michael.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, Pieter Assah mengatakan, sudah menyiapkan program pencegahan pencemaran sampah di lokasi wisata terkenal di dunia tersebut. "Dalam jangka pendek, pemerintah kota Manado akan membuat jaring penangkap sampah yang akan ditebar di sepanjang jalur keluar sungai serta kawasan lain yang diperkirakan terdapat tumpukan sampah cukup tinggi," kata Pieter.
Sementara dalam jangka panjang, kata Pieter, pemerintah daerah akan melakukan kerja sama penanggulangan sampah secara komprehensif dengan berbagai pihak. "Termasuk diantaranya kerja sama dengan institusi atau lembaga lingkungan internasional,dengan tujuan agar sampah dapat tertanggulangi," kata Pieter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
