REPUBLIKA.CO.ID, MERAK - Sopir truk yang mengantre di Merak, Cilegon, Provinsi Banten, menolak diseberangkan dari Indah Kita Pulp and Paper (IKPP). Psalnya, jarak tempuh sampai Pelabuhan Panjang, Lampung, menghabiskan waktu tujuh jam.

"Jarak dari pelabuhan IKPP Merak sampai Panjang, Lampung, tidak kurang dari 65 mil, atau menghabiskan waktu tujuh jam sampai tujuan, karenanya banyak sopir truk yang memilih antre daripada harus naik dari Pelabuhan IKPP," kata Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak La Mane, Kamis.

Dia menjelaskan, jarak tempuh yang relatif lama, ini membuat sejumlah sopir terkadang menolak untuk masuk ke Pelabuhan IKPP. "Bentuk kapal bantuan yang dikirim ke lintasan Merak - Bakauheni, berbeda dengan kapal-kapal yang ada selama ini. Karena kapal bantuan seperti Ferindo 5 dan Ganda Dewata tidak bisa merapat di dermaga Pelabuhan Merak dan bersandar di Bakauheni," katanya.

Ketidakcocokan bentuk kapal dengan dermaga di Pelabuhan Merak maupun Bakauheni, akhirnya membuat kapal tersebut bersandar di IKPP dengan tujuan Pelabuhan Panjang.

Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten Baptis Soegiharto menambahkan kapal bantuan untuk mengurangi antrean tidak bisa sandar di Pelabuhan Merak dan Bakauheni karena bentuk kapalnya tidak sama dengan kapal roro. "Kapal Ferindo 5 dan Ganda Dewata adalah kapal barang, dan bentuknya berbeda dengan kapal roro yang selama ini beroperasi di Pelabuhan Merak," katanya.

Karena kondisi kapal tersebut, kata dia, akhirnya untuk sandar harus dilakukan di Pelabuhan Panjang. "Jaraknya kalau tidak salah memang 65 mil, dan untuk bisa sampai di Pelabuhan Panjang dari Merak dibutuhkan waktu 6,5 jam sampai tujuh jam," ujarnya.

Jarak tempuh tersebut berbeda dengan waktu tempuh dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. "Kalau dari Merak ke Bakauheni waktu tempuhnya hanya 120 menit atau dua jam," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika