Ahad 31 Jul 2011 07:45 WIB

Tukang Cukur Jayapura Raup Keuntungan Jelang Ramadhan

Tukang cukur (ilustrasi)
Foto: www.supriadi89.wordpress.com
Tukang cukur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA - Sejumlah tukang cukur rambut di Kota Jayapura, Provinsi Papua, sehari menjelang bulan suci Ramadhan 1432 Hijriah meraup sejumlah keuntungan. Dari jasa mencukur itu, mereka meraih keuntungan cukup meningkat dari biasanya Rp 200 ribu per hari menjadi Rp 400 ribu.

"Belakangan ini, banyak konsumen yang datang untuk memotong rambut atau sekedar hanya merapikan, sehingga saya mendapatkan pemasukan yang cukup besar," kata Boy, salah satu tukang cukur di Jalan Gerilyawan, Abepura, Jayapura, Ahad (31/7).

Menurut dia, dalam sehari biasanya dirinya hanya menggunting/mencukur rambut lima hingga delapan orang. Tetapi, akhir-akhir ini bisa mencapai 10 hingga 15 orang.

"Peningkatan konsumen kami yang datang mencukur rambut dimungkinkan karena malam ini atau besok akan mulai puasa. Sehingga banyak yang ingin merapikan tatanan rambutnya sekalian menyiapkan diri sambut Ramadhan," katanya.

Penjelasan senada juga disampaikan Iwan, salah satu tukung cukur rambut di daerah Kotaraja, Jayapura.

Ia mengatakan bahwa peningkatan untuk mencukur rambut dua hari belakangan mencapai puluhan orang.

"Belakangan ini mencapai puluhan orang, dan biasanya kami buka jam 09.00 WIT pagi, sekarang dimajukan menjadi jam 08.00 WITA, serta tutup jam 22.00 WIT lebih," katanya.

Sementara itu, Wawan salah satu konsumen yang ditemui mengatakan memotong/mencukur rambut saat menjelandg Ramadhan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh dirinya.

"Bersih merupakan bagian dari ibadah, jadi selain menyucikan diri dari dalam, saya juga ingin menyucikan diri mulai dari luar tubuh dengan memtong rambut," katanya.

Untuk tarif potong/cukur, tukang cukur rambut mematok harga dewasa Rp 25 ribu, remaja Rp 20 ribu dan untuk anak-anak Rp 15 ribu. Sedangkan jika ingin mencukur kumis atau jenggot ditambah Rp 5 ribu -Rp 10 ribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement