REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Seorang anak anggota Denpom TNI Ciamis, menjadi korban peluru karet nyasar yang dilakukan seorang anggota Polres Tasikmalaya ketika memberikan tembakan peringatan dalam mengamankan seorang warga Cilembu, Kecamatan Cigalontang, Tasikmalaya yang sedang mengamuk, Rabu (6/7) malam.
"Masalahnya sudah selesai, tidak ada unsur kesengajaan dan itu bukan penembakan melainkan peluru nyasar," kata Kepala Bagian Operasi Polres Tasikmalaya, Kompol Samsa saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (7/7).
Pimpinan Polres Tasikmalaya bersama pihak Kodim dan keluarga korban, kata Samsa sudah melakukan pertemuan membahas masalah tersebut, hasilnya tidak ada masalah, karena peristiwa itu tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan anggota Polres. Dalam pembahasan tersebut, dijelaskan Samsa, anggota polisi di lapangan mendapatkan laporan dari warga ada yang mengamuk sambil membawa gergaji mesin.
Khawatir mengancam keselamatan warga lain dan anggota, kata Samsa petugas di lapangan diperintahkan untuk memberikan tembakan peringatan dengan senjata berisi peluru karet. Namun peluru tersebut diketahui mental dan mengenai punggung sebelah kiri korban warga setempat yang juga diketahui anak anggota TNI.
"Pak Kapolres bersama pihak terkait sudah bertemu tidak ada permasalahan lagi bahwa di lapangan kita sudah sesuai prosedur, dan tidak ada unsur kesengajaan," katanya menandaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
