REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA - Jadwal keberangkatan Kapal Motor Penumpang (KMP) Muria dari Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Rabu, terpaksa molor beberapa menit, menyusul adanya operasi terhadap penumpang tanpa tiket untuk diturunkan paksa.
Menurut Pimpinan PT (Persero) ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara Ishak Abadi, penumpang kapal yang tidak memiliki tiket cukup banyak, sehingga perlu ada penertiban untuk meminta penumpang tidak bertiket agar turun. "Seharusnya, jadwal keberangkatan kapal dari Pulau Karimunjawa pukul 08.00 WIB. Namun, adanya kegiatan operasi penumpang tanpa tiket, kapal baru bisa diberangkatkan sekitar pukul 10.40 WIB," ujarnya.
Dengan keberangkatan dari Pulau Karimunjawa sekitar pukul 10.40 WIB, maka tiba di pelabuhan Jepara sekitar pukul 15.40 WIB. Ia menduga, penumpang tanpa tiket tersebut, masuk ke kapal sebelum loket penjualan tiket kapal mulai buka.
"Kami berharap, kasus serupa tidak terulang, mengingat penumpang yang berhak mendapatkan asuransi ketika terjadi sesuatu sesuai daftar penumpang kapal atau manifes," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, kapasitas penumpang juga terbatas, hanya 300 penumpang, sedangkan batas toleransinya bisa mencapai 350 penumpang. "Jika daftar penumpang mencapai batas maksimal, masih ditambah dengan penumpang tanpa tiket, tentunya membahayakan keselamatan penumpang lainnya karena kapal mengangkut penumpang melebihi kapasitas maksimal," ujarnya.
Terkait dengan penumpang kapal yang tidak membawa tiket, katanya, tidak hanya dari penumpang umum dari warga setempat yang akan pergi ke Kota Jepara, tetapi ada pula wisatawan.
Sebetulnya, lanjut dia, ASDP Indonesia Ferry Cabang Jepara membuat jadwal padat, yakni melayani keberangkatan dan kepulangan penumpang setiap harinya. "Artinya, berangkat dari Pelabuhan Jepara pagi hari, malam harinya bisa pulang dari Pulau Karimunjawa," ujarnya.
Jadwal padat, katanya, diterapkan sejak awal Juli 2011, menyusul mulai memasuki musim liburan sekolah, sehingga wisatawan yang hendak berangkat ke Pulau Karimunjawa juga meningkat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
