Senin 27 Jun 2011 09:32 WIB

Sjafruddin Prawiranegara Layak Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional

Red: cr01
Sjafruddin Prawiranegara, Sang Penyelamat Republik.
Foto: the-otherside-of-history.blogspot.com
Sjafruddin Prawiranegara, Sang Penyelamat Republik.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Pemerintah diminta untuk segera mengukuhkan Sjafruddin Prawiranegara menjadi pahlawan nasional. Desakan pengukuhan gelar Pahlawan Nasional kepada salah satu tokoh nasional itu, mengemuka dalam Seminar Satu Abad Mr Sjafruddin Prawiranegara, di Palembang, Ahad (26/6).

Dalam seminar itu terungkap jejak kepahlawanan Sjafruddin, kendati masih diwarnai tafsir sejarah yang berbeda antara jiwa sebagai pejuang dan pahlawan dengan posisi sebagai "pemberontak" bangsa melalui kiprahnya saat itu.

"Pengukuhan Sjafruddin sebagai Pahlawan Nasional sudah seharusnya segera direalisasikan, mengingat beliau sebagai bagian dari pejuang dan pendiri negara," kata Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Amzulian Rivai, salah satu narasumber pada seminar itu.

Menurut dia, desakan mengukuhkan Sjafruddin Prawiranegara sebagai pahlawan itu dinilai sangat realistis, mengingat peranannya saat berjuang membela negara dan menjadi pemimpin negeri ini ketika Bung Karno dan Bung Hatta dibuang Belanda ke Bangka.

Rivai menilai, sosok Sjafruddin Prawiranegara juga merupakan pejabat yang jujur dan loyal terhadap rakyat. "Buktinya, meskipun sudah menjadi pemimpin Bank Indonesia dan Menteri Keuangan, Sjafruddin masih menanamkan nilai-nilai luhur bangsa melalui budaya antikorupsi dan kejujuran," ujarnya.

Rivai menambahkan, banyak hal yang menjadi teladan dari sikap Sjafruddin yang saat ini mulai jarang ditemui di kalangan pejabat umumnya. "Oleh sebab itu, sudah sepatutnya pemerintah menyegerakan untuk memberikan pengukuhan kepada beliau menjadi pahlawan nasional," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan, Sjafruddin, salah seorang peserta seminar yang kebetulan sempat mengenal sosok Mr Sjafruddin Prawiranegara di kala masih hidup yang menjadi bahan penelitian skripsinya. Sjafruddin yang namanya kebetulan sama, mengatakan, sosok kepemimpinan dan perjuangan tokoh nasional itu dinilai sangat luar biasa, tetapi selama ini fakta sejarah tersebut cenderung diingkari.

"Bukan hanya pencipta mata uang pertama "Oeang Republik Indonesia" (ORI), tapi beliau juga sempat memimpin bangsa ini. Namun sampai kini sejak pemerintah Orde Lama dan diperparah ketika Orde Baru, sosok Sjafruddin itu dianggap pemberontak negara," kata Sjafruddin menyayangkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement