Ahad 19 Jun 2011 13:41 WIB

Ahmadiyah Kehilangan Lima Ribu Jamaahnya

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Djibril Muhammad
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Baru berjalan lima bulan, Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar No. 12/ 2011 tentang Pelarangan Kegiatan Jamaah Ahmadiyah berhasil mengikis penganut Ahmadiyah hingga 5.000

umat. Melalui Pergub itu, Pemprov Jabar optimistis akan membebaskan daerahnya dari aliran Ahmadiyah.

Informasi seputar bekurangnya jamaah Ahmadiyah itu disampaikan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan dalam kegiatan //roadshow// ke sejumlah pondok pesantren di Cirebon. Heryawan berkunjung ke pontren di Cirebon, didampingi istri, Hj Netty Prasetyani Heryawan.

Ponpes yang dikunjungi Heryawan itu, di antaranya Ponpes Terpadu Nuurusshiddiiq, Ponpes Tahfidz Quran Terpadu Al Hikmah, dan Al Bahjah, Kabupaten Cirebon. Kebetulan, kehadiran Heryawan di Ponpes Terpadu Nuurusshiddiiq dan PonpesTahfidz Quran Terpadu Al Hikmah berbarengan dengan peringatan milad pontren tersebut.

Heryawan menjelaskan, berkurangnya jumlah jamaah Ahmadiyah tidak terlepas dari peran ponpes. Implementasi Pergub Jabar tersebut tidak akan membuahkan hasil tanpa partisipasi warga ponpes.

Kata Heryawan, ponpes merupakan institusi signifikan dalam mengampanyekan nilai syariah. Saat ini pun, tegas dia, peran ponpes telah berkembang menjadi institusi pendidikan.

"Selain membangun bangsa yang agamis, pontren pun berperan mencerdaskan warga," ujar Heryawan di sela kunjungannya ke Pontren Terpadu Nuurusshiddiiq, Kabupaten Cirebon, Sabtu (18/6) malam.

Dijelaskan Heryawan, ponpes pun turut berperan dalam mengurangi jumlah penganut Ahmadiyah. Saat ini, papar dia, jumlah penganut Ahmadiyah tinggal 12 ribu lagi. Sebelum diberlakukan pergub, tutur dia, jumlah penganutnya mencapai 17 ribu.

Menurut Heryawan, sinergitas antara ulama dan umaro (pemerintah) harus terus ditingkatkan. Berkurangnya jumlah jemaat Ahmadiyah, sambung dia, merupakan bukti sinergitas ulama dan umaro.

Pihaknya belum memastikan sampai kapan jamaah Ahmadiyah nihil di Jabar. Namun, pihaknya

optimistis, Jabar akan bebas dari praktik penyebaran aliran Ahmadiyah.

Tidak hanya di bidang syiar Islam, pihaknya pun mengajak ponpes untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan ekonomi. "Pesantren berada di tengah masyarakat. Menjadi efektif bila program pembangunan melibatkan partisipasi pontren," tambahnya.

Sementara dalam kunjungannya ke Pontren Tahfidz Quran Terpadu Al Hikmah, Heryawan mengajak warga ponpes untuk mewarnai roda pemerintahan. Pihaknya optimistis, warga pontren mampu memimpin bangsa ini menjadi lebih baik.

"Kalau bisa, ada warga pontren yang menjadi Presiden," tegas Heryawan. Tantangan Heryawan tersebut langsung disambut tepuk tangan ribuan jamaah Pontren Terpadu Tahfidz Quran Al Hikmah.

Ketua Dewan Pendiri Ponpes Tahfidz Quran Terpadu Al Hikmah, H Imanuddin menyambut baik program pembangunan yang digulirkan Pemprov Jabar selama ini. Menurut dia, khusus program pendidikan yang digulirkan Pemprov Jabar, sangat menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Di antaranya, tambah dia, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan buku pelajaran secara cuma-cuma. "Ini merupakan bukti bahwa pemimpin yang berasal dari ulama bisa menjawab kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Pihaknya sangat mengapresiasi kinerja Pemprov Jabar. Oleh karena itu, tegas dia, tidak berlebihan bila kemimpinan Jabar kali ini dilanjutkan pada periode selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement