Ahad 05 Jun 2011 17:13 WIB

Sekolah Menyontek Massal, Mental Gurunya Rusak

Rep: Nuraini/ Red: cr01
Ilustrasi
Foto: abdi-husairi.blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Walau terjadi contek massal di SDN 2 Gadel Surabaya, namun

tim independen menyatakan ujian nasional (UN) di sekolah tersebut tidak perlu diulang. Pasalnya, pengulangan hanya akan merugikan siswa dan orangtua.

Tim independen juga merekomendasikan agar Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan oknum guru yang terkait disanksi administratif. Jika dalam pemeriksaan lebih lanjut terbukti adanya pelanggaran berat, mereka terancam dipecat. Ke depan, tim juga meminta UN dapat ditinjau ulang karena berimplikasi negatif terhadap proses belajar siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Sahudi, menyatakan pihaknya akan menindak tegas pihak sekolah jika praktik kecurangan tersebut terbukti. Dia sendiri menyayangkan jika praktik kecurangan UN terjadi di SD mengingat tidak ada patokan minimal nilai untuk kelulusan. “Jika memang benar, saya akan usulkan ke Walikota Surabaya untuk menindak kepala sekolah dan guru yang bertanggungjawab atas kejadian ini, “ tegasnya.

Secara terpisah, Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ine Listiyani menyatakan Dinas Pendidikan setempat harus mengevaluasi semua guru SD. Dia menyayangkan ada guru yang menyuruh siswa untuk mencontek. “Semua guru SD perlu dievaluasi. Percuma ada pendidikan, kalau mental gurunya merusak perilaku siswa,“ ujarnya.

Sementara itu, Kasatreskim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo menyatakan pihaknya belum memberikan penjagaan khusus kepada AI dan keluarganya. Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. “Kami belum melihat kasus ini sebagai tindak pidana. Sementara ini, kita serahkan kasus itu ke pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan wali murid, “ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement