Sabtu 04 Jun 2011 16:41 WIB

Jenazah Diduga Pelaku Penembak Polisi Dievakuasi ke Palu

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Dua jenazah korban tertembak di Poso pada Sabtu siang yang diduga pelaku penembak tiga polisi di Palu, akan dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. "Kita upayakan sesudah shalat Ashar, korban akan kami bawa ke Palu," kata Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar (Pol) Pulung Rohmadianto yang dihubungi dari Palu, Sabtu.

Jarak Poso ke Palu 220 kilometer. Biasanya ditempuh dalam perjalanan lima hingga enam jam dengan menggunakan mobil. Pulung memperkirakan jenazah korban akan tiba di Palu pada Sabtu malam. Dia mengatakan, dua korban yang terlibat dalam kontak senjata dengan polisi tersebut langsung diidentifikasi di tempat kejadian di bukit Buyungkele, Desa Tambaro, Kecamatan Lage.

Pulung belum bersedia memberikan keterangan bagian tubuh korban yang terkena tembak, namun dia mengatakan jasad korban tetap utuh. Menurut Pulung, sebelum terjadi kontak senjata polisi telah mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Namun kata Pulung, korban tidak mengindahkan peringatan tersebut bahkan kedua korban melakukan perlawanan dengan menembak polisi.

Kapolres itu memastikan bahwa korban adalah Fauzan alias Charles dan Dayat alias Gufron. Korban Fauzan memiliki ciri-ciri badan kurus, rambut ikal dan gondrong, kulit sawo matang dan bertato abstrak di lengan kiri bagian atas. Sedangkan rekannya Dayat alias Gufron memiliki tubuh berisi dengan tinggi sekitar 160 sentimeter, dan kulit agak putih.

Pulung menceritakan, dua korban yang diduga terlibat dalam aksi penembakan tiga polisi di Palu tersebut dilumpuhkan setelah sebelumnya mendapat laporan dari salah seorang masyarakat. Laporan itu menyebutkan bahwa Sabtu sekitar pukul 07.30 WITA salah seorang warga melihat dua orang yang mencurigakan. Setelah mendapat laporan itu polisi langsung melakukan pengejaran dengan mengikuti jejak dua orang tersebut.

Setelah tiba di bukit Buyungkele, polisi terdiri dari Polres Poso, Polda Sulteng dan Densus Mabes Polri langsung melakukan koordinasi dengan membentuk tim gabungan. Tim tersebut melanjutkan penyisiran ke arah Desa Lembomawo, dan akhirnya terlibat baku tembak dengan polisi. "Mereka lebih dahulu melepaskan tembakan ke arah aparat dan aparat membalasnya sehingga terjadi aksi baku tembak," kata Pulung.

Pukul 11.10 WITA, dua korban yang diduga pelaku penembakan polisi di Palu dilumpuhkan. Dari tangan tersangka polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa satu pucuk senjata laras panjang jenis SSV2, sebuah magazine dan amunisinya, sebilah parang, sepasang sepatu boot, sandal karet satu pasang, tujuh potong ayam bakar dan sebotol air minum.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement