REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Federasi Guru Honorer (FGH) Jawa Barat, mengancam akan mengambil sikap golput (golongan putih) pada Pemilihan Gubernur Jabar 2013 dan Pemilu 2014. "Kalau masih tidak diperhatikan nasib kami (guru honorer), maka kami akan golput pada pemilu nanti baik pemilu Gubernur atau Presiden," kata Ketua Federasi Guru Honorer (FGH) Jawa Barat Tia Irawan Diredja, saat menyampaikan tuntutan mereka kepada Komisi E DPRD Jawa Barat, di Ruang Komisi E DPRD Jabar Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (18/5).

Tia menyatakan, keputusan untuk golput tersebut merupakan bentuk kekecewaan dan pilihan politik mereka atas permasalahan yang dialami oleh guru honorer. "Sekali lagi kami nyatakan, jika sampai akhir tahun 2011 tuntutan kami tidak dipenuhi Gubernur Jabar, maka kami akan melakukan gerakan kultural dengan tidak berpartisipasi dalam penyampaian pilihan politik pada pemilu Gubernur dan Pilpres," kata Tia.

Usai melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Gedung Sate di Jalan Diponegoro No. 22 Kota Bandung, sekitar 20 orang perwakilan FGH Jawa Barat, menyampaikan tuntutan mereka ke Komisi E DPRD Jawa Barat. Massa diterima langsung oleh tiga orang anggota Komisi E DPRD Jawa Barat diantaranya Deden Darmansyah.

Hingga pukul 12.06 WIB, pertemuan antara perwakilan guru honorer dengan Komisi E DPRD Jawa Barat masih berlangsung di ruang Komisi E.

Ikuti Whatsapp Channel Republika