Senin 09 May 2011 08:44 WIB

Keluarga ABK Sinar Kudus asal Kediri Gelar Syukuran

MV Sinar Kudus
Foto: idaratmaritime.com
MV Sinar Kudus

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Keluarga Masbukhin (37), seorang Mualim I Kapal MV Sinar Kudus yang kapalnya dibajak perompak saat hendak mengantarkan biji nikel dari Poomala ke Roterdam, Belanda, akan menggelar syukuran pascakedatangannya di rumah, Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Kami akan gelar syukuran dengan anak-anak yatim piatu, sekaligus memperingati ulang tahunnya yang ke-38 pada 4 Mei lalu dan ungkapan syukur atas kedatangannya pada Minggu (8/5) malam lalu," kata Ninik Aisiyah (bibi Yunita, istri Masbukhin) ketika ditemui di rumah Yunita, Senin.

Ia mengaku sangat lega dengan kepulangan kemenakannya itu, terlebih lagi kondisinya juga sehat. Walaupun berat badannya sempat turun, ia mengatakan yang penting Masbukhin pulang dengan selamat.

Kepulangan Masbukhin disambut haru keluarganya. Ia tiba pada Minggu (8/5) sekitar pukul 22.00 WIB setelah dijemput oleh keluarganya, di Bandara Juanda, Surabaya. Ia sebenarnya sudah sampai pukul 11.30 WIB, tetapi karena ada keperluan lain, ia sampai di rumah malam.

Masbukhin langsung sujud syukur ketika pertama kali datang ke rumah. Ia menangis haru, tidak menyangka bisa pulang ke rumah, berkumpul dengan istri dan dua anaknya, Maya Artika (8) dan Satrio Luhuring Pambudi (6). "Syukur, saya bisa pulang ke rumah," katanya.

Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan TNI yang mengirimkan bantuan untuk mempermudah proses pemulangan pasca-kesepakatan penebusan, dan mengucapkan terima kasih kepada perusahaan yang bersedia menyelamatkan nyawa para ABK.

Selama proses penyekapan oleh para perompak, Masbukhin mengatakan seluruh ABK tersiksa secara mental. Mereka selalu mengancam akan membunuh, melukai, jika tidak ada kesepakatan penebusan.

Ia juga mengatakan, selama proses penyekapan itu, seluruh barang awak kapal MV Sinar Kudus juga diambil. Bukan hanya stok makanan, pakaian, benda elektronik, hingga uang juga diambil. "Untungnya, dokumen-dokumen pribadi bisa diselamatkan. Kami langsung sembunyikan, jika tidak nantinya yang sulit jadinya proses ulang," katanya.

Ia sempat merasa khawatir, pasca-kesepakatan harga untuk penebusan, sebab masih ada perompak yang di atas kapal. Mereka ternyata hendak menyerahkan kapal ini ke tangan perompak lain. Untungnya, TNI bertindak tegas dengan langsung mengawal kapal, berlayar hingga ke Oman.

Pasca-pembebasan dirinya dengan 19 ABK Sinar Kudus lainnya, Masbukhin mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, di antaranya membuat laporan pertanggungjawaban termasuk kepada Presiden.

Ia juga diminta tidak meninggalkan rumah jauh-jauh, karena setiap saat diperlukan untuk memberi laporan langsung kepada Presiden.

Untuk saat ini, ia belum ada rencana kembali berlayar pascakejadian perompakan itu. Walaupun hampir merenggut nyawa ia dengan para ABK lainnya, Masbukhin mengaku tidak kapok.

"Nantinya akan lebih selektif lagi menerima pekerjaan," ucapnya.

Ninik, bibi Yunita mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelamatan kemenakannya. Begitu juga dengan Yunita, istri Masbkuhin. Ia senang, suaminya pulang ke rumah dengan selamat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement