Rabu 15 Dec 2010 07:45 WIB

Sempat Tahan Mahasiswa Saat Demo SBY, Polrestabes Surabaya Minta Maaf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Polisi meminta maaf dan membebaskan pendemo yang sempat diamankan dalam unjuk rasa di depan kampus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Selasa. Wakapolrestabes Surabaya AKBP Tomsi Tohir di depan para mahasiswa mengatakan, pihaknya datang ke kampus B Unair dengan niatan awal baik - baik dan tidak menyangka ada insiden.

"Polisi datang kemari dengan niat baik. Kami juga tidak menyangka ada insiden ini. Jadi, atas nama pribadi kami mohon maaf," ujar Tomsi dengan alat pengeras suara.

Tiga pendemo yang awalnya sempat diamankan polisi pun dibebaskan dan kembali berbaur dengan mahasiswa lainnya. Dikatakan Tomsi, dengan adanya insiden ini diharapkan tidak terjadi lagi.

"Pengamanan yang kami lakukan juga sesuai prosedur dan polisi juga manusia biasa. Semoga tidak terjadi lagi insiden seperti ini. Sekali lagi kami meminta maaf," papar mantan Kapolres Jombang tersebut.

Mendengar permintaan maaf dan dibebaskannya rekan mereka, mahasiswa langsung membuka akses Jalan Dharmawangsa dan Jalan Airlangga yang sebelumnya diblokade.

Puluhan mahasiswa dengan dibantu polisi dan satpam pun membuang kayu, batu, dan ban bekas yang berada di tengah jalan. Arus lalu lintas juga dibuka dan kembali lancar.

Unjuk rasa yang digelar di depan Kampus B Unair menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama tiga hari di Surabaya sempat diwarnai kericuhan.

Polisi pun mengamankan pendemo yang dianggap provokator dan semakin membuat aksi berlangsung panas. Kontan saja hal itu membuat mahasiswa semakin beringas. Mereka terus berteriak meminta rekannya dibebaskan.

Para pendemo juga sempat menyandera truk bermuatan bahan bakar minyak bernomor polisi L 8024 GC sebagai upaya pembebasan rekannya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement