Senin 25 Apr 2011 09:18 WIB

Warga Kendari Panik Akibat Isu Tsunami. Mengungsi ke Lokasi Tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI-- Warga Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hari Senin pagi terpaksa pengungsi menuju lokasi ketinggian karena merebaknya isu tsunami akibat gempa. Pantauan di Kendari, Senin bahwa kepanikan warga bertambah karena beredar isu akan terjadi gempa susulan yang berpotensi tsunami sekitar pukul 10:00 Wita.

Beredar pula isu yang membuat warga ketakutan dan meninggalkan rumah bahwa ketinggian air di pantai Kendari dan Teluk Kendari makin bertambah. Koordinator Badan Meteorologi, Klimatologi Geofisika Adi Setiadi melalui telepon dari Kota Bau Bau mengimbau warga Sultra agar tidak panik.

"Jangan percaya dengan isu-isu yang menyesatkan akan adanya gempa susulan maupun gelombang tsunami," kata Adi. BMKG sebagai lembaga resmi belum memiliki data atau prakiraan tentang gempa berpotensi tsunami, kata Adi.

Hingga saat ini baik warga masih berada di luar rumah dan pegawai masih berada di luar ruang kerja sehingga pelayanan perkantoran lumpuh.

Kendari, diguncang gempa berturut-turut dirasakan warga sebanyak lima kali mulai pukul 06.07 WIB, gempa dengan kekuatan 6,0 Skala Richter (SR), tercatat mengguncang Kendari. Pusat gempa berada pada 4.40 derajat lintang selatan (LS) dan 122.82 bujur timur (BT) dengan kedalaman 18 kilometer.

Lokasi pusat gempa 55 kilometer tenggara Kendari,120 kilometer timur laut Baubau, Sulawesi Tenggara, 265 kilometer tenggara Soroako, Sulawesi Selatan, dan 312 kilometer tenggara Singkang, Sulawesi Selatan. Gempa susulan dengan kekuatan 5,2 Skala Richter (SR), Senin pagi, kembali mengguncang Kendari.

Berdasarkan situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi pada pukul 06.25 WIB.

Pusat gempa berada pada 4.11 derajat lintang selatan (LS) dan 122.61 bujur timur (BT) dengan kedalaman 20 kilometer.

Lokasi pusat gempa 16 kilometer tenggara Kendari,150 kilometer timur laut Baubau, Sulawesi Tenggara, 226 kilometer tenggara Soroako, Sulawesi Selatan, dan 287 kilometer tenggara Singkang, Sulawesi Selatan. Koordinator BMKG Sultra Adi Setiadi mengatakan kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement