Kamis 14 Apr 2011 11:45 WIB

Walah...Seluruh PNS Berdemo, Aktivitas Perkantoran di Pemkot Kendari Lumpuh

PNS, ilustrasi
PNS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI - Aktivitas pegawai di lingkup Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) lumpuh karena hampir semua pegawainya melakukan demo di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) setempat.

Para pegawai mulai dari staf biasa sampai pejabat struktral dan fungsional mendatangi Kejati Sultra untuk memprotes penahanan Sekretaris Kota AM (52) sejak Rabu (13/4) malam atas dugaan korupsi anggaran pengadaan tanah pembangunan kantor Gubernur Sultra tahun anggaran 2010 sebesar Rp 2,3 miliar.

Para pegawai Pemkot berkumpul di halaman kantor wali kota kemudian berjalan kaki menuju kantor Kejati yang berjarak hanya sekitar 300 meter dari kantor wali kota.

Namun sebelum para pegawai yang berpakaian seragam itu tiba di depan kantor Kejati, puluhan kendaraan bak sampah dan penyedot tinja sudah lebih awal memarkir kendaraannya di jalan depan kantor kejaksaan itu.

Semua kendaraan truk sampah itu masih sedang terisi sampah. Begitu pula dengan beberapa kendaraan penyedot tinja, tangkinya masih terisi kotoran manusia sehingga tercium bau busuk yang menyegat hidung.

Agus, salah seorang pegawai negeri sipil Kota Kendari yang juga salah satu orator dalam aksi demo itu mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan melakukan demo secara spontan tanpa ada perintah dari pimpinan mereka. "Kami turun melakukan aksi demo ini hanya ingin mempertanyakan kepada kejaksaan terkait penahan Sekot Kendari AM," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung di luar kantor Kejati.

Beberapa pejabat Pemkot Kendari masuk ke Kantor Kejaksaan Tinggi untuk melakukan negosiasi seperti Kadis Kebersihan dan Pertamanan Agusalim, Kabag Hukum Yusrianto dan Kepala Kantor Kesbang Nurdin Pamone.

Belum ada keterangan dari pihak Pemkot maupun dari Kejati terkait hasil negosisasi. Namun para pegawai yang melakukan demo di luar kantor kejaksaan terus berteriak meminta Sekkot Kendari AM dibebaskan dari tahanan di Lapas Kelas IIA Kendari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement