Senin 04 Apr 2011 09:07 WIB

Cilacap Digoyang Gempa 7,1 SR, Belum Ada Laporan Kerusakan

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP-- Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Wasi Ariyadi, menyatakan hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa 7,1 Skala Richter pada Senin dinihari, pukul 03.06 WIB.

"Hingga saat ini, kami belum menerima laporan dari seluruh kecamatan di Kota Cilacap maupun kecamatan lainnya," kata Wasi, di Cilacap. Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya meminta seluruh kecamatan di Kabupaten Cilacap untuk benar-benar menelusuri kemungkinan adanya kerusakan akibat gempa yang berpotensi tsunami tersebut.

"Kami minta kecamatan untuk benar-benar menelusuri hingga ke desa-desa. Jangan hanya sekadar bilang aman tanpa mengecek kondisi di desa-desa," katanya. Secara terpisah, Camat Patimuan Suharyanto mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

"Gempa dinihari tadi memang terasa sangat kencang, mungkin karena Patimuan lokasinya lebih dekat dengan pusat gempa dibanding posisi Cilacap. Saya sudah minta kepada para kepala desa untuk mendata kemungkinan adanya kerusakan," kata dia saat dihubungi melalui telepon.

Seperti diketahui, Patimuan merupakan kecamatan yang berada di barat daya Kabupaten Cilacap sehingga lokasinya lebih dekat dengan pusat gempa bumi tersebut. Sementara Pantai Indah Widarapayung di Kecamatan Binangun merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami tahun 2006.

Demikian pula dengan Desa Bunton, Kecamatan Adipala, merupakan daerah yang pernah terkena dampak tsunami 2006 silam. Berdasarkan data yang dihimpun, di Kabupaten Cilacap terdapat 23 daerah rawan tsunami yang berada di tujuh desa di Kecamatan Adipala, enam desa di Kecamatan Binangun, empat desa di Kecamatan Nusawungu, tiga desa di Kecamatan Kesugihan, dua kelurahan di Kecamatan Cilacap Selatan, dan satu kelurahan di Kecamatan Cilacap Utara, dengan daerah paling rawan di Desa Bunton (Adipala), Widarapayung (Binangun), dan Jetis (Nusawungu).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement