Jumat 25 Mar 2011 10:40 WIB

Cuaca Ekstrem, Antrean Truk Mengular Lagi

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Antrean ribuan truk yang hendak melakukan penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, kembali terjadi, Jum’at (25/3). Penumpukan truk dipicu oleh cuaca buruk di Selat Sunda dan gelombang tinggi yang membuat kapal kesulitan sandar di dermaga pelabuhan.

Antrean ribuan truk tersebut menimbulkan kemacetan di luar Pelabuhan Merak hingga sejauh 15 kilometer. Ekor antrean kembali mengular hingga masuk ke ruas Tol Tangerang–Merak, tepatnya KM 92.00 di sekitar Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.

Kepala Biro Sekretaris Perusahaan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Kristin Hutabarat, mengatakan gelombang tinggi menyebabkan kapal yang akan melakukan bongkar muat mengalami sulit sandar. "Terutama di dermaga IV dan V," katanya.

Kristin menghimbau kepada seluruh angkutan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni agar menunda keberangkatan. Namun, bagi yang sudah dalam perjalanan menuju Pelabuhan Merak disarankan singgah di rest area km 14,43 atau 68.

Karena itu, bongkar muat kapal dioptimalkan di dermaga I, II, dan III. Untuk mengurai kemacetan sebanyak 22 kapal telah beroperasi dengan melayani penyeberangan sebanyak 23 trip. "Apabila cuaca bersahabat, jumlah kapal yang beroperasi kemungkinan terus bertambah. Kami menargetkan pengoperasian kapal hingga 70-75 trip," kata Kristin.

Meski demikian, dia belum bisa memastikan kapan kondisi Pelabuhan Merak kembali normal, sebab cuaca buruk di Perairan Selat Sunda diprediksi hingga beberapa hari ke depan. "Kalau cuaca cerah, mudah-mudahan kapal akan bisa kami optimalkan," katanya.

Analis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Eko Widiantoro, mengatakan, kecepatan angin yang bertiup dari barat hingga barat laut mencapai 35 knot. Sedangkan untuk tinggi gelombang yang terjadi di sekitar Perairan Merak saat ini mencapai 1-2,5 meter. Inilah yang menyulitkan kapal feri bersandar. "Untuk jarak pandang di Perairan Merak mencapai 3-5 kilometer," kata Eko.

Gelombang tinggi dan cuaca buruk diprediksi hingga tiga hari ke depan. “Hal ini karena disebabkan adanya gangguan tekanan rendah di sekitar selatan Pulau Jawa,” kata Eko. Meski tidak mengeluarkan larangan untuk berlayar, namun BMKG Serang menghimbau kepada nakhoda kapal dan nelayan untuk selalu waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement