Jumat 09 Mar 2012 15:17 WIB

Belum Dibagi, Warga Sudah Tagih BLT ke RT/RW

Rep: Yulianingsih/ Red: Hafidz Muftisany
Pemberian BLT, ilustrasi
Pemberian BLT, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Belum juga dibagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dijanjikan pemerintah akan diberikan setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat miskin sudah banyak di keluhkan. Ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Kota Yogyakarta misalnya. Mereka sudah mengeluhkan adanya BLT tersebut meskipun baru sebuah janji.

Ketua RT 19, Kelurahan Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta, Agus Setyono salah satunya. Belum lagi BLT iti dibagikan, sudah banyak masyarakat yang menanyakan hal tersebut ke dirinya. "Belum dibagi saja sudah bikin pusing. Sebentar-bentar ditanya warga," terangnya, Jumat (9/3).

Menurutnya, jika pemerintah jadi memberikan BLT tersebut kepada masyarakat tanpa sosialisasi dan mekanisme jelas maka justru akan memicu masalah baru di masyarakat. "Ini bukan masalah besar kecilnya, tetapi masalah ada yang dapat dan tidak ini akan menimbulkan masalah baru," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Ketua RW 02 Sosrowijayan Wetan Kecamatan Gedongtengen Ipung Wulandari. Ketua RW perempuan ini mengatakan, BLT hanya akan menimbulkan protes masyarakat. "Saya sudah mulai pusing. Pasti nanti kalau BLT dibagikan ketua RW dan RT hanya jadi sasaran protes masyarakat yang tidak menerima BLT. Padahal data penerima bukan dari kami," jelasnya.

Dia menilai pemberian BLT Rp 150 ribu/masyarakat miskin bukan solusi tepat ditengah kenaikan BBM. Karena kenaikan harga BBM itu akan dibarengi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Akibatnya kebutuhan masyarakat akan meningkat ongkosnya.

"Bayangkan uang segitu dapat apa untuk warga saya yang masih kekurangan. Pemerintah ini maunya gimana? Yang ada mau membunuh rakyatnya pelan-pelan," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement