REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Mayoritas kasus kecelakaan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dialami oleh pelajar di DIY. Dari sekitar 4.500 kasus kecelakaan di DIY tahun 2011, korban tewas mencapai 512 orang dan sekitar dua pertiga korban tewas tersebut beridentitas pelajar. Karena itu  etika berlalu lintas di jalan  akan berintegrasi dengan mata pelajaran di SMA/SMK/MA.

''Hal ini berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2011 tentang Pendidikan Etika Berlalulintas pada Satuan Pendidikan yang akan berlaku mulai tahun 2012 secara bertahap,'' kata  Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY Kombes Pol Bambang Pristiwanto  saat melakukan sosialisasi peraturan gubernur tersebut pada ratusan kepala sekolah SMA dan SMK se DIY, di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) DIY, Sabtu (4/2).

Menurut dia,  ada beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan di antaranya kesalahan pemakai jalan (human error), polisi yang tidak peduli, infrastruktur jalan yang tidak mumpuni, atau kendaraan yang tidak memenuhi standar keamanan. ''Setelah kita teliti ternyata penyebab utamanya adalah human error,''kata dia.

Untuk dia berharap implementasi Peraturan Gubernur Nomor 54 tahun 2011 mampu mengerem jumlah angka kecelakaan. Karena, dia menambahkan, ranah pendidikan merupakan media yang sangat efektif untuk transfer nilai termasuk etika berlalu lintas. ''Tahun 2012 ini jumlah kecekaan harus berkurang. Kita upayakan bagaimanapun caranya. Termasuk kolaborasi antar Disdikpora dan Polda ini," sambung mantan wadirlantas Polda Kepulauan Riau ini.

Ikuti Whatsapp Channel Republika