Ahad 29 Jan 2012 17:29 WIB

Kenal di Telepon, Dua Remaja Jadi Korban Pencabulan

Rep: Agus Raharjo/ Red: Hafidz Muftisany
Pencabulan (ilustrasi)
Foto: bhasafm.com
Pencabulan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Yogyakarta--Malang benar nasib dua remaja asal Yogyakarta ini. Berawal dari perkenalan di jalan, dan dilanjutkan telepon, akhirnya dua remaja umur belasan tahun asal Gedongtengen alami pencabulan, Kamis (26/1).

Kedua remaja yang masih bertetangga tersebut, RM (15th) dan RZ (16th) hingga Sabtu, (28/1) masih diperiksa di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sleman. RM merupakan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan RZ saat ini masih berstatus siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta.

Dalam pengakuannya pada polisi, pada hari Kamis, korban RM pamit untuk pergi menemani RZ yang juga bertetangga untuk bertemu dengan teman RZ di depan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Yogyakarta. Teman RZ diketahui bernama Eko. Eko dikenal RZ saat bertemu di jalan dan akhirnya bertukar nomor telpon.

Dalam pertemuannya dengan kedua korban, Eko mengajak seorang temannya bernama Supri. Dalam pertemuan itu, kedua remaja tersebut diajak main ke Alun-alun Utara melihat acara Sekaten. Setelah dari acara Sekaten, mereka berpisah. RZ bersama Eko pergi ke Kaliurang, sedang RM diajak Supri ke kontrakannya di Ngempak, Tridadi, Sleman.

Ketika di Kaliurang itulah, RZ dicabuli oleh Eko. Setelah melakukan perbuatannya, Eko mengantar RZ pulang namun hanya diturunkan di Jalan Magelang Km. 9 Mulungan, Sleman. RZ lalu menghubungi keluarganya minta dijemput.

Tak beda dengan RZ, RM yang diajak ke kontrakan Supri juga mengalami kejadian serupa. Saat tiba di kontrakannya, Supri menbekap korban hingga pingsan. Ketika bangun pagi hari, RM merasa kesakitan di bagian alat vitalnya.

RM lalu mengadukan apa yang dialaminya pada sang nenek, Sri (47th). Atas inisiatif sang nenek, mereka melaporkan peristiwa itu ke Polres Sleman. Sri mengungkapkan RM mengaku kesakitan di bagian alat vitalnya.

"Setelah kejadian itu dia merasa kesakitan dibagian alat kelaminnya dan dia juga trauma," kata Sri dihadapan penyidik PPA.

Kedua korban langsung menjalani tes visum dokter untuk memastikan peristiwa tersebut. Para tersangka saat ini belum diamankan oleh pihak polisi karena kasus tersebut baru diterima pihak Polres Sleman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement