Kamis 15 Mar 2012 13:38 WIB

Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Gembosi Ban Truk Pertamina

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Chairul Akhmad
Sejumlah mahasiswa
Foto: Antara
Sejumlah mahasiswa "membajak" truk Pertamina saat demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI – Aksi massa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) makin marak.

Kali ini, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Aktivis Sukabumi untuk Rakyat (Fraksi Rakyat) menyandera sebuah truk BBM pengangkut LPG dan bahkan menggembosi bannya, Kamis (15/3) siang.

Kendaraan tersebut disandera mahasiswa ketika melintas di Jalan Cemerlang, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Spontan aksi gembos ban mahasiswa mendapatkan perlawanan dari polisi yang mengawal jalannya demonstrasi.

Sebelum ‘membajak’ truk pengangkut BBM, mahasiswa pun menyegel Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Ahmad Sanusi. "Kenaikan harga BBM harus ditolak," ujar Koordinator Fraksi Rakyat, Rojak Daud, dalam orasinya.

Menurutnya, kebijakan menaikkan harga BBM akan menyebabkan masyarakat miskin makin menderita. Pasalnya, harga sejumlah barang kebutuhan pokok masyarakat pasti akan mengalami lonjakan.

Program bantuan langsung tunai (BLT) sebagai konsekuensi kenaikan BBM, kata Rojak, bukan merupakan solusi. Dari pengalaman sebelumnya, BLT hanya dijadikan sebagai sarana pencitraan publik. "Kebijakan menaikkan harga BBM merupakan cerminan ketidakberpihakan pemerintah terhadap rakyat," kecamnya.

Selain Fraksi Rakyat, kelompok mahasiswa lainnya yang berdemo adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (Himasi). Mereka menggelar aksi penolakan kenaikan BBM di perempatan lampu merah Degung, Kota Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement