Selasa 13 Mar 2012 15:51 WIB

Tolak Kenaikan BBM, Satu Mahasiswa Dihajar Aparat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hafidz Muftisany
demo bbm
Foto: news.ripley
demo bbm

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi di Cirebon, Selasa (13/3). Massa yang menamakan diri Barisan Mahasiswa Cirebon Bersatu (BMCB)  terlibat baku hantam dengan aparat.

Akibat kericuhan tersebut, salah seorang mahasiswa, Bachtiar dari HMI, mengalami luka memar pada bagian wajah. Telinganya pun berdarah. Dia juga sempat diamankan petugas di Polsek Kedawung, Kabupaten Cirebon, karena diduga sebagai provokator kericuhan.

Peristiwa itu bermula ketika massa memblokir jalan pantura di perempatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Akibatnya, terjadi kemacetan sepanjang kurang lebih tiga kilometer. Kendaraan yang hendak menuju Jakarta dialihkan masuk ke Kota Cirebon. Begitu pula dengan kendaraan tujuan Jateng juga diarahkan menuju Kota Cirebon.

Petugas yang mengawal jalannya aksi pun langsung berupaya menghentikan aksi blokir tersebut. Sempat terjadi perang mulut di antara kedua belah pihak hingga berlanjut pada saling pukul dan saling kejar. Kericuhan baru mereda setelah ada negosiasi di antara kedua belah pihak.

Koordinator aksi, Wahyudi, mengungkapkan, keputusan Pemerintah untuk menaikkan harga BBM merupakan bentuk ketidakpedulian pada rakyat kecil. Padahal di sisi lain, para pejabat negara hidup bergelimang kemewahan.

"Tolong jangan bebani rakyat," tandas Wahyudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement