Kamis 10 Nov 2011 08:07 WIB

Renovasi Masjid Raya Bogor Molor

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Stevy Maradona
Masjid Raya Bogor
Foto: Wordpress
Masjid Raya Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Penyelesaian renovasi bangunan Masjid Raya Bogor, Jalan Raya Pajajaran Bogor Utara, diperkirakan molor. Ini lantaran proses lelang pengerjaan proyek terlalu mepet dari target penyelesaian yang ditetapkan, Desember 2011.

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Djajat Sudrajat menyayangkan proses renovasi pembangunan Masjid Raya Bogor yang terlalu mepet dari target penyelesaian. Dia mengistilahkan proyek renovasi sebagai proyek sangkuriang.

Djajat mengkhawatirkan pembangunan yang terburu-buru akan membuat kualitas bangunan tidak maksimal sehingga mengancam keselamatan jamaah. "Pembangunannya terlalu mepet. Ini proyek sangkuriang," ujarnya saat ditemui Republika.

Djajat menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor semestinya memiliki perencanaan matang saat ingin merenovasi bangunan Masjid Raya Bogor. Hal ini untuk menghindari pengerjaan yang terburu-buru dan musim penghujan yang datang pada akhir tahun. "Kita sudah mengingatkan tapi tidak diindahkan," katanya.

Ketua Forum Pemerhati Jasa Konstruksi dan Pembangunan (FKJP), Thoriq Nasution mengatakan renovasi Masjid Raya Bogor terbilang cukup rumit. Ini karena masjid memerlukan banyak ornamen dan detail. "Saya pesismis pengerjaan proyek yang baru dimulai pada Oktober 2011 dapat selesai pada pertengahan desember tahun ini," katanya.

Thoriq mengingatkan, bila pihak kontraktor memaksakan renovasi selesai target maka hasil yang akan dicapai tidak akan maksimal dan tidak memenuhi standar keselamatan. Berdasarkan tahapan Detail Engineering Design (DED), renovasi masjid ini membutuhkan waktu sedikitnya 18 bulan dengan besaran proyek senilai Rp 7 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement